Menperin Ungkap Industri RI Sempat Goyang Dihantam Delta
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengungkapkan bahwa pertumbuhan industri manufaktur Indonesia tergolong baik. Dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, ada kenaikan yang cukup signifikan, salah satunya terlihat dari angka ekspor.
"Total ekspor nasional untuk industri bernilai US$ 131,13 miliar, berkontribusi 80,3% dari ekspor nasional," kata Agus dalam Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat (26/11/21).
Selain itu, angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia juga menunjukkan progres yang baik. Pada Oktober 2021, nilai PMI mencapai 57,2% sekaligus menjadi nilai tertinggi sepanjang sejarah. Padahal, beberapa bulan sebelumnya sempat mengalami anjlok.
"Ada sedikit gangguan ketika Indonesia menghadapi gelombang 2 delta dimana PMI turun ke 42. Kalau dari 42 bisa rebound ke 57 dalam dua bulan artinya resiliensi sektor industri manufaktur sangat kuat," sebut Agus.
Adapun dua sektor ekonomi pendorong menanjaknya manufaktur adalah properti serta otomotif. Keduanya mendapat perlakuan spesial dengan adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk otomotif dan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk properti.
"Keduanya adalah sektor strategis karena punya pendukung industri yang begitu luas, termasuk tier 1, tier 2 dan seterusnya. Keterlibatan UMKM di sektor otomotif juga jadi ikut terbantu," ujar Agus.
(fys/fys)