Zona Merah & Oranye Covid RI Minggat, Jokowi Malah Gelisah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Rabu, 24/11/2021 08:30 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat menghadiri Konferensi Khusus untuk Memperingati 30 Tahun Hubungan ASEAN-China secara virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/11/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Rusman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air kian terkendali. Kini, Indonesia sudah terbebas dari wilayah berisiko tinggi (zona merah) dan wilayah berisiko sedang (zona oranye).

Hal ini terungkap dalam data terbaru yang dipublikasikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di laman covid-19.go.id, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (23/11/2021).

Data ini merupakan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah yang diperbaharui secara mingguan. Ini merupakan data yang diperbaharui terakhir pada 14 November lalu.


Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, zona merah tak lagi terdeteksi di sejumlah wilayah dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, zona oranye tak lagi terlihat dalam satu bulan terakhir.

Sementara itu, zona kuning atau wilayah risiko rendah terus berkurang. Jika pada minggu sebelumnya mencapai 495 kabupaten kota, kini menjadi 480 kabupaten kota.

Bahkan, zona hijau alias wilayah yang tidak memiliki kasus Covid-19 terus bertambah. Jika pada minggu sebelumnya hanya 19 kabupaten kota, kini jumlahnya menjadi 34 kabupaten kota.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya masih menyimpan kegelisahan. Jokowi khawatir kasus Covid-19 kembali melonjak.

Jokowi lantas mengingatkan para pejabat kalau sebentar lagi akan memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru.

"Yang kita tahu pada saat ini kasus Covid-19 di Eropa semuanya naik," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan beberapa hal. Salah satunya adalah meminta seluruh kementerian/lembaga memiliki frekuensi yang sama.

"Jangan terjebak pada ego sektoral, utamakan kerja sama, utamakan koordinasi sehingga kelihatan kita miliki frekuensi sama," ujar Jokowi.

Bahkan, Jokowi sampat memberikan arahan khusus kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Saya minta menteri kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember 2021 dan awal Januari 2022," ujar Jokowi.

Menurut dia, menkes juga harus melakukan pemetaan situasi terutama di daerah berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan