Ikuti Arahan Jokowi, Pertamina Terus Genjot Proyek EBT

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
23 November 2021 19:49
Pertamina
Foto: Dok. Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, PT Pertamina (Persero) mempercepat proyek dan investasi dengan menggenjot pelaksanaan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat mendukung target ketenagalistrikan nasional.

Adapun target tersebut dapat membantu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Pada proyek pengembangan panas bumi, saat ini Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan 6 (enam) PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Selain itu, Pertamina juga terus menggenjot proyek panas bumi di WKP lainnya dengan target dalam lima tahun ke depan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 1.128 Megawatt pada 2026.

"Secara konsisten Pertamina mendukung upaya Pemerintah untuk pengembangan geothermal agar dapat memaksimalkan sumber daya panas bumi di tanah air serta berkontribusi pada ketenagalistrikan nasional," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).

Pertamina juga telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi Biogas di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun Sumatera Utara. PLTBg berkapasitas 2,4 MW tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan energi Biogas dengan PT Perkebunan Nusantara III.

Selain melakukan pengembangan bisnis PLTBg dengan PTPN Group, Pertamina melalui Subholding Power & NRE juga mulai bersiap mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah, termasuk di KEK Sei Mangkei yang saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas sebesar 2 MWp.

Fajriyah menuturkan, untuk pembangkit listrik dengan tenaga surya, Pertamina telah mengoperasikan PLTS Cilacap, di area operasi Refinery Unit Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, PLTS Badak di area PT Badak NGL Bontang (4 MWp) serta PLTS di 99 area operasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa dan Kalimantan dengan total kapasitas 668 kWp.

"Komitmen Pertamina tidak hanya sampai di sini, di masa depan seluruh wilayah operasi Pertamina menggunakan pembangkit tenaga surya untuk memanfaatkan energi matahari yang melimpah di wilayah khatulistiwa," tambah Fajriyah.

Lebih lanjut, untuk mendukung rencana pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Pertamina telah mengoperasikan 5 unit Charging Station yang berlokasi di SPBU Pertamina. Charging station ini dikembangkan oleh Subholding Commercial & Trading Pertamina sebagai bagian dari inovasi kebutuhan energi masa depan, terintegrasi dalam konsep baru SPBU Green Energy Station (GES).

Pertamina juga terus memantau transaksi dan jumlah daya listrik yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai mobil listrik. Tercatat, sejak Februari hingga Oktober, lebih dari 1.500 mobil listrik melakukan pengisian dengan total daya mencapai lebih dari 45 ribu kWh.

"Kami bergerak masif untuk EBT, dari hulu hingga hilir demi dapat mewujudkan energi bersih yang diperlukan dalam transisi energi dan mengejar target Pemerintah dalam pengembangan EBT sebesar 23% pada tahun 2025," pungkas Fajriyah.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Percepat Distribusi, Pertamina Bangun Supply Point Aspal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular