
Janji Jokowi: 2022 Perdagangan RI dengan China Tak Lagi Tekor

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini kebijakan pemerintah menyetop ekspor bijih nikel dan mengolahnya menjadi besi baja dapat meningkatkan nilai produknya hingga 10 kali lipat.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Kompas CEO Forum yang digelar secara virtual melalui Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/11/2201).
"Kita ingat sekarang ini lompatan ekspor kita tinggi sebenarnya dari sini. Sampai akhir tahun, perkiraan saya bisa US$ 20 miliar karena di bulan Oktober ini US$ 16,5 miiar," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, besi baja memang menjadi salah satu biang kerok defisit perdagangan Indonesia dengan China. Selama ini, Indonesia kerap mengimpor besi baja dari negeri Tirai Bambu.
"Saya berikan contoh ini yang besi baja, ini yang menyebabkan neraca perdagangan kita dengan China itu tinggi gara-gara itu," jelasnya.
Jokowi melaporkan pada 2018 perdagangan Indonesia dan China minus US$ 18,4 miliar. Namun pada tahun lalu, angka tersebut sudah mengecil menjadi US$ 7,85 miliar.
"Ini dari mana ini? Dari besi baja, dari nikel yang jadi barang itu. Di 2021 sampai Oktober ini tinggal minus US$ 1,5 miliar. Nanti tahun depan 2022 saya yakin kita sudah plus. Surplus perdagangan kita dengan RRT. Saya yakin itu," tegasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekad Jokowi: Setop Ekspor Raw Material, Titik!
