
RI Diam-Diam Mau Contek Kuba Soal Urusan Kesehatan, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan strategi Indonesia ke depan dalam menghadapi krisis kesehatan seperti pandemi. Saat ini anggaran kesehatan menjadi yang paling mahal di berbagai belahan dunia.
Budi mengatakan industri kesehatan persoalan efektivitas dan efisiensinya paling tidak transparan. Dia mencontohkan biaya kesehatan di Amerika Serikat menjadi yang paling tinggi US$ 12,500 per orang, dengan rata-rata usia orang hidup mencapai 79 tahun.
Sementara di Jepang hanya US$ 5.000 per orang dengan usia hidup mencapai 84 tahun, atau 40% dari biaya per orang di Amerika.
Budi mengatakan ternyata ada negara lain yang rata-rata orang sehat mencapai 79 tahun, namun dengan biaya kesehatan yang di bawah kedua negara itu, yaitu Kuba. Dimana biaya ongkos kesehatannya hanya US$ 980 per orang, atau 10% dari biaya di Amerika Serikat.
"Kok bisa begitu jauh? Karena Kuba banyak melakukan tindakan promotif preventif. Kita harus pahami, kalo sekarang untuk preventifnya seperti apa minum vitamin dan olahraga. Itu nggak sampai Rp 1 juta sebulan, begitu kita sakit (kena Covid-10) pakai rendesivir puluhan juta sebulan," katanya dalam CEO Forum Kompas 100, Kamis (18/11/2021).
Jadi Budi mengatakan strategi kesehatan bukan mengobati tapi harus menciptakan orang sehat mencegah jadi sakit. Sementara anggaran yang dialokasikan pada kementerian kesehatan itu 90% adalah kuratif atau untuk pengobatan orang sakit.
"Ini most of my time ngomongin obat, dokter, tempat tidur, oksigen. Di ubah aja namanya jadi kementerian kesakitan bukan kementerian kesehatan," katanya.
Makanya dibutuhkan transformasi dibutuhkan untuk pertahanan kesehatan. Terutama dalam hal pembiayaan, sumber daya manusia dan teknologi kesehatan. Budi menegaskan kalau mau menekankan anggaran pada kegiatan preventif promotive.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Pencabutan PPKM Bagian dari Transisi Pandemi ke Endemi'