Anak Muammar Gaddafi Ikut Bursa Capres Libya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 November 2021 20:12
FILE PHOTO: France's President Nicolas Sarkozy (R) and Libyan leader Muammar Gaddafi attend a ceremony for the signature of 10 billion euros of trade contracts between the two countries at the Elysee Palace in Paris, December 10, 2007. Libya and France signed contracts for the purchase of 21 Airbus aircraft during the start of the five day visit of the Libyan leader.    REUTERS/Patrick Hertzog/Pool/File Photo
Foto: REUTERS/Patrick Hertzog

Jakarta, CNBC Indonesia - Putra mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi, mendaftarkan diri sebagai calon presiden negara itu untuk Pemilu bulan Desember mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh seorang pejabat dari komisi pemilihan Libya.

Mengutip Al Jazeera, majunya Saif sendiri juga telah mendapatkan reaksi dari warga serta tim kampanyenya. Beredar juga foto-foto menunjukkan Gaddafi, dengan janggut abu-abu dan jubah tradisional menandatangani dokumen di pusat pendaftaran di kota Sebha pada Minggu, (14/11/2021).

"Saif al-Islam al-Gaddafi mengajukan ... pencalonannya untuk pemilihan presiden ke kantor Komisi Pemilihan Nasional Tinggi di kota Sebha," ujar komisi pemilihan.

Pada saat serangan yang berujung pada penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011 lalu, Saif juga menjadi salah satu tokoh yang diincar. Ia ditangkap oleh pejuang dari wilayah pegunungan Zintan dan divonis hukuman mati. Namun vonis itu kemudian dibatalkan.

Meski begitu, ia masih dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan pada saat ayahnya berkuasa.

Sementara itu, pemilu Libya yang rencananya diselenggarakan pada 24 Desember mendatang masih dihantui oleh isu-isu ketidakadilan. Bahkan, ada beberapa faksi politik yang meminta agar tanggal pelaksanaan pemilu itu dirubah.

Pihak internasional dan sekretaris jenderal PBB telah memperingatkan bahwa siapa pun yang mencoba menghalangi atau memalsukan hasil pemilu presiden Libya akan menghadapi sanksi. Dalam sebuah konferensi besar di Paris pekan lalu disepakati bahwa pihak-pihak yang mengganggu kelancaran pemilu akan dijatuhi sanksi.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Berkah Ramadan, Pasar di Libya Ini 'Hidup Kembali'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular