FOTO
Potret Stok LPG Pertamina Sebelum Diganti "LPG" Batu Bara
Pekerja melakukan sejumlah tahap pengisian LPG pada tabung 3 kg di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta Barat, Senin (15/11/2021). Pemerintah berencana mengganti LPG berbasis minyak ini menjadi Dimethyl Ether (DME) berbasis batu bara kalori rendah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Liquefied Petroleum Gas (LPG) akan diganti guna mengurangi impor dan untuk mendorong hilirisasi batu bara berkalori rendah. Namun hingga saat ini, belum diketahui berapa harga pengganti LPG ini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Soal bentuk, DME atau pengganti LPG ini juga akan disalurkan berupa tabung untuk disalurkan sampai ke konsumen. Sebelumnya, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengatakan, pemerintah masih mengkaji rencana pemberian subsidi produk DME. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Substitusi LPG ke DME dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menekan impor LPG. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Di dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada Februari lalu, pada 2030 kebutuhan LPG diperkirakan akan naik menjadi 10 juta metrik ton (MT) dari saat ini sekitar 7,5 juta MT. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Seperti diketahui, produksi LPG di kilang dalam negeri saat ini sekitar 900 ribu hingga 1 juta MT per tahun. Bila proyek peningkatan kapasitas kilang bahan bakar minyak (BBM) Pertamina atau dikenal dengan nama proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) tuntas, maka produksi LPG dari dalam negeri bisa meningkat sebesar 2 juta MT per tahun, sehingga total produksi LPG di dalam negeri bisa mencapai 3 juta MT per tahun. Kondisi ini tetap jauh lebih rendah dari proyeksi permintaan ke depannya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)





