Tangki Kebakaran, BPH Migas Beberkan Stok Pertalite Terkini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Senin, 15/11/2021 11:40 WIB
Foto: Pemadaman tangki kilang cilacap. (Dok Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) kembali terbakar pada Sabtu malam (13/11/2021). Kebakaran mulai terjadi pada pukul 19.20 WIB, di mana tangki yang terbakar berisi produk Pertalite.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pun membeberkan kondisi terkini stok bensin Pertalite.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman memastikan stok Pertalite hingga saat ini masih aman dan tidak tergenggu akibat kebakaran ini.


Dalam acara "Energy Corner" Squawkbox CNBC Indonesia, Senin (15/11/2021), dia mengatakan stok Pertalite cukup tersedia dan ada di berbagai wilayah di Indonesia.

"Untuk Pertalite ini dari sisi stok cukup tersedia, dan terdapat di berbagai wilayah di Indonesia. Ini adalah blending Premium dan Pertamax, sampai 11 November stok Pertalite 321.196 KL (kilo liter) yang tersedia," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (15/11/2021).

Sementara stok Pertamax, imbuhnya, mencapai 719.565 KL. Meski terjadi insiden kebakaran tangki di Kilang Cilacap, namun menurutnya ini tidak berpengaruh pada keamanan pasokan BBM nasional, khususnya di Pulau Jawa.

"Secara umum peristiwa kebakaran di salah satu tangki di kilang Cilacap ini gak pengaruh pada keamanan BBM kita, khususnya di pulau Jawa," jelasnya.

Atas kejadian kebakaran tangki yang kembali terulang di Kilang Cilacap ini, pihaknya mengaku prihatin. Diharapkan kejadian ini tidak menghambat penyaluran BBM, khususnya Pertalite di wilayah Jawa Tegah (Jateng).

"Pertama-tama tentu kita prihatin kejadian di salah satu tangki di RU IV di Cilacap yang berisi Pertalite di tangki, tapi kita harap kejadian ini gak akan ganggu penyaluran BBM wilayah Jateng," lanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, permintaan Pertalite terus mengalami peningkatan pesat di tahun ini. Peningkatan permintaan ini menurutnya tidak jadi masalah karena Pertalite merupakan produk BBM non subsidi.

"Yang jadi masalah adalah terkait Jenis BBM Tertentu (JBT) atau subsidi Solar, kalau ada gangguan di tangki-tangki penimbunannya," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan bahwa stok BBM dan elpiji (LPG) masih aman setelah kebakaran kilang.

"Dari sisi ketersediaan stok BBM dan LPG dapat kami sampaikan bahwa stok BBM dan LPG nasional saat ini sangat baik," kata Alfian dalam konferensi pers, Minggu (14/11/2021).

Alfian menjelaskan jika saat ini stok Premium berada di posisi 27 hari, Pertamax 15 hari, Pertalite di atas 10 hari, Solar 20 hari, Avtur 35 hari, serta Pertamax Turbo 50 hari, dan LPG 12,7 hari.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, pendistribusian BBM dan LPG berlangsung seperti biasanya. Baik di daerah Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan coverage dari kilang Cilacap," jelasnya.

Seperti diketahui, kebakaran tangki di Kilang Cilacap tahun ini telah terjadi sebanyak dua kali. Sebelum insiden pada Sabtu (13/11/2021) lalu, kebakaran tangki di Kilang Cilacap juga pernah terjadi pada Jumat malam, 11 Juni 2021. Adapun tangki yang terbakar saat itu yaitu tangki penyimpanan benzene, produk petrokimia.

Tak hanya itu, bahkan sebelumnya, pada Senin dini hari 29 Maret 2021 juga terjadi kebakaran di empat tangki BBM di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang juga dioperasikan Pertamina.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan