Fakta Mengejutkan di Balik Kebakaran Tangki Minyak Pertamina

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
Senin, 15/11/2021 10:45 WIB
Foto: Pemadaman tangki kilang cilacap. (Dok Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) kembali mengalami insiden buruk berupa terbakarnya salah satu tangki penyimpanan produk Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni tangki Pertalite, di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 19.20 WIB.

Sampai saat ini Pertamina masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tangki bensin Pertalite ini.

Kendati demikian, ada fakta lainnya yang terkuak saat insiden kebakaran ini terjadi. Fakta ini diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca saat insiden kebakaran tangki terjadi.


BMKG mengatakan, cuaca pada saat kejadian berlangsung pada pukul 19.20 WIB Sabtu lalu berawan.

"Berdasarkan analisis dari data citra satelit dan radar cuaca dapat diidentifikasi bahwa pada periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap dengan suhu puncak awan mencapai kisaran -62,5 derajat Celsius hingga -75.1 derajat Celcius," tulis BMKG dalam keterangan resmi, Minggu (14/11/2021).

BMKG menjelaskan, kondisi awan tersebut memang berpotensi menurunkan hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat atau petir dan angin kencang.

"Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 mm selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB," tulis BMKG.

Selain itu, pada saat yang sama pukul 18.00-19.30 WIB terdeteksi dua momen sambaran petir, yakni pukul 18.47.27 WIB dan pukul 19.23.32 WIB. Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk momen jam 18.47.27 WIB (koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT) dengan jarak kurang lebih 12 km sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap.

Sementara untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB (koordinat 7.437264713 LS, 108.7736507 BT) berlokasi di kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 km barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.

Sebelumnya, BMKG wilayah Jawa Tengah juga telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem (potensi hujan lebat disertai kilat/petir/angin kencang) untuk wilayah Jawa Tengah pada tanggal 13 November 2021 sebagai berikut:

1). Peringatan Dini Berbasis Dampak (IBF) yang dikeluarkan tanggal 12 November 2021.
2). Prakiraan Cuaca Jawa Tengah yang berlaku pukul 07.00-19.00 WIB yang dikeluarkan pada 13 November 2021 yang dikeluarkan jam 07.00 WIB.
3). Prakiraan Cuaca 24 jam yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021, pada jam 07.00 WIB hingga 14 November 2021 jam 07.00 WIB.
4). Prospek Cuaca 3-6 jam ke depan yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021 jam 10.00 WIB.
5). Peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada jam 22.00 WIB.

Perlu diketahui, petir juga menjadi salah satu pemicu kebakaran tangki di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021 lalu.

Hal ini diungkapkan Pertamina saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/09/2021) lalu.

Djoko Priyono, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, memaparkan hasil investigasi yang dilakukan empat investigator eksternal terhadap peristiwa kebakaran Kilang Balongan ini.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/09/2021), dia menyebut, adapun kesimpulan dari hasil investigasi yaitu "Mayoritas hasil investigasi menyebutkan telah terjadi kebocoran di dinding Tangki G dengan penyebab yang berbeda-beda dari setiap hasil investigasinya."

Dari hasil investigasi serta analisis tersebut, penyebab kebocoran dan kebakaran tangki tersebut diduga karena dipicu adanya sambaran petir pada Minggu (28/03/2021) pada pukul 23.09 WIB.

Berikut rincian penyebab kebocoran dan kebakaran tangki di Kilang Balongan:

a. Penyebab kebocoran:

Terjadinya sambaran petir travelling pada pukul 23.09 WIB yang menyebabkan degradasi pada dinding / plat atau las-lasan di Tangki G yang menyebabkan penurunan penipisan dinding / plat atau las-lasan Tangki G, disusul dengan robek dan bocornya dinding tersebut akibat tekanan mekanik dari dalam Tangki yang telah terisi BBM pada level mendekati penuh.

b. Penyebab kebakaran:

Terjadi akibat sambaran petir atau induksi pada Tangki G yang berdampak terjadinya segitiga api (udara oksigen, vapor hydrocarbon, serta sambaran petir).

Lantas, apakah hal serupa terjadi di insiden kebakaran tangki Pertalite di Kilang Cilacap, Sabtu (13/11/2021) lalu? Pertamina masih belum mau mengungkapkannya dengan alasan masih akan melakukan evaluasi dan investigasi lebih lanjut terkait penyebab insiden ini.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan