Mulai Terjadi Antrean Produksi Mobil, Penjualan Laris Manis!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 November 2021 12:09
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2021 resmi berlangsung mulai hari ini, Kamis (11/11/21). Ini merupakan gelaran pertama di masa pandemi Covid-19 setelah tahun lalu harus dibatalkan.

Ketua Gaikindo Yohanes Nangoi mengklaim industri otomotif nasional mengalami pertumbuhan pesat, utamanya setelah pemerintah menerapkan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Penjualan mobil pada periode Januari-Oktober 2021 dibanding periode yang sama 2020 tercatat kenaikan penjualan domestik hingga 68%.

"Saat ini Indonesia berswasembada kendaraan bermotor karena kebutuhan domestik dapat dipenuhi Industri otomotif Indonesia, bahkan memenuhi kebutuhan pasar ekspor," katanya dalam pembukaan GIIAS 2021 di International Convention Center (ICE) BSD, Kamis (11/11/21).

Untuk pasar dalam negeri, pemerintah sudah memberikan relaksasi pada 36 model kendaraan dari 6 pabrikan. Syarat kendaraan yang mendapat relaksasi harus memiliki kandungan lokal sebanyak 60%.

Akibat kebijakan ini, harga kendaraan turun belasan juta. Minat masyarakat pun meningkat hingga 2 kali lipat. Nangoi mengakui bahwa pabrikan pun ikut kewalahan.

"Kami mohon maaf sampai saat ini masih terjadi antrian kendaraan. Kami akan bekerja keras agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan tersebut," sebut Nangoi.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona Meledak, Pameran Mobil GIIAS 2021 Tanda-Tanda Ditunda!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular