'Risiko Kecelakaan LRT Jabodebek Rendah, Semua By System'

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
Rabu, 10/11/2021 17:55 WIB
Foto: Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat mengunjungi depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur, Rabu (10/11/2021) (Dokumentasi Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo meyakinkan kalau risiko kecelakaan dalam operasional LRT Jabodebek rendah. Ini lantaran semuanya nanti akan berjalan otomatis alias by system.

Hal itu disampaikan Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo saat mengunjungi Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021).

Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu, terjadi kecelakaan yang menimpa trainset nomor 20 & 29 di Stasiun Cibubur Harjamukti, Ciracas, Jakarta Timur, 25 Oktober 2021. Kesimpulan sementara menunjukkan humar error sebagai penyebab kecelakaan itu.

"Kecelakaan itu terkait testing kereta tapi itu sesuatu yang membuat kita mengevaluasi dua hal," ujar Tiko kepada wartawan.

Pertama, prasarana sudah sesuai dengan ekspektasi karena train set tidak terlempar ke luar berkat jalur kereta dengan struktur u-shaped girder. Kedua, SOP testing.

Menurut Tiko, operasional LRT Jabodebek berlangsung secara otomatis. Sistem persinyalan yang dikerjakan PT LEN Industri (Persero) akan mengontrol pergerakan kereta.

"Kalau ada apa-apa di masa depan akan berhenti dengan sendirinya, by system," kata Tiko. "Jadi ini yang nanti kita akan lakukan testing Juli memastikan bahwa integrasi antara seluruh sistem jadi integrasi ... control system akan tersambung mengontrol semua pergerakan kereta. Insya Allah itu akan jauh lebih aman," katanya.




Lebih lanjut, Tiko mengatakan, meskipun operasional LRT Jabodebek berlangsung otomatis, tetap ada train attendant yang menjaga.

"Tapi semua by system sehingga Insya Allah risiko kecelakaan rendah sekali karena sudah dikontrol dengan sistem yang kalau ada apa-apa dia akan mengunci," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu memastikan operasional LRT Jabodebek ditargetkan Agustus 2022.

"Tetap, tetap (Agustus 2022). Untuk semua jalur lintasan," katanya kepada wartawan di sela-sela peninjauan depo.

Depo itu dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Progres pembangunan depo hingga awal November 2021 telah mencapai 59,89%.

Sementara itu, progres lintas pelayanan I Cawang-Cibubur 93,96%, lintas pelayanan II Cawang-Dukuh Atas 88,31%, dan lintas pelayanan III Cawang-Bekasi Timur 92,57%. Dengan demikian, secara keseluruhan, progres pembangunan sarana dan prasarana LRT Jabodebek telah mencapai 88,18%.

Tiko menekankan kalau LRT Jabodebek merupakan bagian terintegrasi dalam ekosistem transportasi di Jakarta dan sekitar. Ia akan terkoneksi dengan TransJakarta hingga Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, lanjut Tiko, LRT Jabodebek merupakan proyek 'karya anak bangsa'. Hampir semua komponen dari dalam negeri di mana pembagian pengerjaan dibagi kepada empat BUMN, yaitu Adhi Karya, INKA, KAI, dan LEN Industri.

"Tetap ada komponen luar negeri tapi banyak sekali komponen dalam negeri dan effort dari pada para pegawai dan ahli-ahli KA. Ini jadi satu landmark project karena benar-benar dikerjakan, dieksekusi oleh bangsa kita sendiri," kata Tiko.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Mau Pangkas 888 Induk-Cucu BUMN Jadi 200 Perusahaan