Internasional

Maaf, Kalah RI! Ekonomi Filipina Meroket 7,1% di Q3 2021

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 November 2021 11:05
An almost empty Welcome Rotonda roundabout is seen as the government implements a strict lockdown to prevent the spread of the coronavirus on Good Friday, April 2, 2021 in Manila, Philippines. Filipinos marked Jesus Christ's crucifixion Friday in one of the most solemn holidays in Asia's largest Catholic nation which combined with a weeklong coronavirus lockdown to empty Manila's streets of crowds and heavy traffic jams. Major highways and roads were eerily quiet on Good Friday and churches were deserted too after religious gatherings were prohibited in metropolitan Manila and four outlying provinces. (AP Photo/Aaron Favila)
Foto: AP/Aaron Favila

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Statistik Filipina pada Selasa (9/11/2021) merilis data pertumbuhan ekonomi nasionalnya pada periode kuartal ketiga (Q3) 2021. Dalam laporannya, ekonomi Filipina disebut naik 7,1% year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip Reuters, angka ini sendiri melebihi ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Filipina di angka 4,8%. Meski begitu, ini masih berada di bawah ekspektasi pemerintah sebelumnya yang memprediksi pertumbuhan sekitar 12%.

Kenaikan ini disebut-sebut diakibatkan oleh pelonggaran langkah-langkah penguncian ketat Covid-19 yang diberlakukan negara itu. Bahkan, ibu kota Manila sempat berada dalam lockdown ketat Agustus lalu akibat kenaikan infeksi Varian Delta di Negeri Tagalog itu.

Saat ini, infeksi Covid-19 di Filipina juga sudah mulai terkontrol. Saat ini infeksi berada di antara 1.000 hingga 2.000 kasus perharinya, jauh di bawah angka kenaikan Agsutus lalu yang sempat mencapai diatas 20 ribu kasus perhari.

Sementara itu, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan 3,51% pada Q3 2021. Pertumbuhan ini didorong ekspor akibat membaiknya ekonomi negara mitra utama dagang Indonesia.

Selain itu, kenaikan ini juga ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Khususnya minyak dan gas bumi, minyak kelapa sawit, batu bara, tembaga, besi dan baja serta lainnya.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Eks Diktator Filipina Menangkan Pemilu Presiden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular