
Ancaman Bumi Selain Covid Makin Ganas, Ini Bukti Terbarunya
Kenya mengalami kekeringan parah. Bangkai ternak mati dapat mudah ditemukan karena kelaparan dan kehausan.

Pengembala melewati bangkai ternak yang melanda kekeringa di Kenya Utara. Peristiwa ini merupakan rangkaian terbaru dalam guncangan iklim yang melanda "Tanduk Afrika" itu. (REUTERS/BAZ RATNER)

Para penggembala menyaksikan hewan kesayangan mati, menderita kekurangan air dan makanan. (REUTERS/BAZ RATNER)

Mengutip dari Reuters, salah satu yang menghadapi bencana tersebut adalah Yusuf Abdullahi. Dia mengaku telah kehilangan 40 ekor kambing. "Jika mereka mati, kita semua mati," katanya. (AP/Brian Inganga)

Pemerintah Kenya telah mengumumkan bencana nasional di 10 dari 47 kabupatennya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 2 juta orang sangat rawan pangan. (REUTERS/BAZ RATNER)

Orang-orang Kenya berjalan lebih jauh untuk mencari makanan dan air. Para pengamat memperingatkan bahwa ketegangan di antara masyarakat dapat meningkat. (AP/Brian Inganga)

Ketua Konservasi Margasatwa Subuli, Mohamed Sharmarke, menyatakan satwa liar juga mulai mati. "Panas di tanah memberi tahu Anda tanda kelaparan yang kita hadapi," katanya. (REUTERS/BAZ RATNER)

Para ahli memperingatkan bahwa guncangan iklim seperti itu akan menjadi lebih umum di seluruh Afrika. Afrika adalah wilayah yang berkontribusi paling sedikit terhadap pemanasan global, tetapi akan paling menderita karenanya. Benua ini hanya bertanggung jawab atas 4 persen emisi global. (AP/Brian Inganga)

"Kami tidak memiliki planet cadangan tempat kami akan mencari perlindungan setelah kami berhasil menghancurkan planet ini," kata direktur eksekutif Otoritas Pembangunan Antarpemerintah Afrika Timur, Workneh Gebeyehu, bulan lalu saat membuka pusat peringatan dini iklim regional di Ibukota Kenya, Nairobi. (REUTERS/BAZ RATNER)

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta setuju dengan kondisi yang harus dialami Afrika. "Afrika, sementara saat ini bertanggung jawab atas jumlah total emisi gas rumah kaca global yang dapat diabaikan, berada di bawah ancaman signifikan dari perubahan iklim," katanya pada pembukaan pusat tersebut. (AP/Brian Inganga)