
OMG! Utang Korsel Bengkak, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rasio utang nasional Korea Selatan (Korsel) diperkirakan akan naik selama lima tahun mendatang, menurut laporan Dana Moneter Internasional (IMF), Senin (8/11/2021).
Laporan IMF mengatakan rasio utang nasional Seoul terhadap produk domestik bruto (PDB) kemungkinan akan mencapai 66,7% pada 2026, naik 15,4 poin persentase dari akhir tahun 2021.
Meskipun kesehatan keuangan Negeri Ginseng tinggi, tetapi kenaikan utangnya akan tercepat di antara 35 negara maju lainnya. Selama periode yang disebutkan, rasio rata-rata dari 35 negara diperkirakan turun menjadi 118,6% dari 121,6 %.
Secara khusus, utang negara-negara Kelompok Tujuh, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia diproyeksikan turun 3,2 poin persentase menjadi 135,8%.
Tingkat pertumbuhan Korsel jauh lebih tinggi dari Republik Ceko yang 8,7 poin persentase, diikuti oleh Belgia dengan 6,3 poin persentase dan Singapura dengan 6 poin persentase.
Laporan itu muncul saat Korsel meningkatkan pengeluaran fiskal untuk mengatasi dampak dari wabah virus corona. Tahun ini negara tetangga Korea Utara itu menyusun anggaran tambahan gabungan sebesar 49,9 triliun won atau setara Rp 600 triliun (asumsi Rp 12.04/won).
Selain itu, para ahli menunjukkan bahwa utang negara Korsel secara luas diproyeksikan meningkat karena tingkat kelahiran yang rendah dan populasi yang semakin menua.
Namun laporan tersebut menunjukkan kesehatan keuangan Korsel saat ini tetap tinggi, dengan rasio utang-PDB mencapai 51,3% tahun ini, terendah ke-25 di antara 35 negara maju yang sebanding.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: "Krisis Populasi" Ancam Korea Selatan, Kok Bisa?