
Memanas, Xi Jinping Ancam Penjarakan Pendukung Taiwan Merdeka

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengancam akan memberikan hukuman pidana seumur hidup bagi para pendukung "kemerdekaan Taiwan". Ancaman yang disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan Zhu Fenglian itu memicu kemarahan di tengah ketegangan China-Taiwan.
Ini menjadi yang pertama kali di mana China secara terang-terangan menyampaikan hukuman bagi orang-orang yang mendukung kemerdekaan Taiwan.
Melansir dari Reuters, Minggu (07/11/2021), China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. Meskipun Taiwan mengklaim sebagai negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.
Kantor Urusan Taiwan menyebut Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, Ketua Parlemen You Si-kun dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu sebagai orang yang keras kepala pro-kemerdekaan Taiwan. China mencatat mereka ke dalam orang-orang yang masuk ke dalam kategori tersebut.
Hukuman yang akan diberikan China kepada orang-orang yang masuk ke dalam daftar yakni tidak mengizinkan mereka memasuki daratan dan Daerah Administratif Khusus HongKong dan Makau, sebagaimana disampaikan Zhu.
Selain itu, orang-orang yang masuk ke dalam daftar juga tidak akan diizinkan bekerja sama dengan entitas atau orang-orang China daratan, termasuk perusahaan mereka dan juga entitas yang mendanai mereka. Zhu menegaskan, mereka tidak akan diberikan izin untuk mengambil untung dari China daratan.
Sementara itu, Dewan Urusan Daratan Taiwan menegur China dengan mengatakan Taiwan adalah masyarakat demokratis dengan supremasi hukum dan tidak diperintah oleh China.
"Kami tidak menerima intimidasi dan ancaman dari wilayah otokratis dan otoriter," tegas Dewan.
Dewan juga menyebut akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan rakyat.
Zhu menyampaikan, pesan yang ingin dikirimkan oleh China kepada pendukung Taiwan adalah mereka melupakan leluhur mereka sendiri dan mengkhianati Tanah Air dan memecah belah negara.
"Tidak akan pernah berakhir dengan baik, dan akan ditolak oleh rakyat dan dihakimi oleh sejarah," imbuhnya.
Sementara itu, dalam sebuah postingan di Twitter pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, menulis, "Saya telah menerima banyak ucapan selamat setelah masuk daftar hitam dan sanksi, seumur hidup, oleh #PKC (Partai Komunis China).
"Banyak yang cemburu karena tidak diakui, beberapa bertanya di mana mereka bisa melamarnya. Untuk mendapatkan kehormatan langka, saya akan terus berjuang untuk kebebasan dan demokrasi #Taiwan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Buka Suara soal Taiwan: Beri Warning, Sebut Suram