Kasus Positif & Kematian Covid-19 RI Terendah Sejak Mei 2020

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Minggu, 07/11/2021 06:00 WIB
Foto: Suasana Ruang Perawatan Covid-19 di RSUD Koja, Jakarta, Senin (30/8/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia patut bersyukur dengan kasus Covid-19 yang semakin terkendali. Pasalnya, tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian per Sabtu (06/11/2021) pukul 12.00 WIB mencatatkan rekor penambahan kasus harian terendah sejak Mei 2020 lalu.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tambahan kasus positif Covid-19 per Sabtu (06/11/2021) hingga pukul 12.00 WIB siang, tercatat sebanyak 401 kasus. Bila menilik data ke belakang, jumlah penambahan kasus harian ini terendah setidaknya sejak Mei 2020 lalu.

Pada 10 Mei 2020 tercatat penambahan kasus sebanyak 387 kasus dan 11 Mei 2020 sebanyak 233 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian.


Begitu pun dengan angka kematian akibat Covid-19. Per Sabtu (06/11/2021), tercatat ada tambahan sebanyak 15 kasus kematian dalam sehari. Angka ini juga merupakan rekor terendah sejak 10 Mei 2020 di mana tambahan kasus kematian dalam sehari akibat Covid tercatat sebanyak 14 kasus, lalu 11 Mei naik menjadi 18 kasus.

Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air per Sabtu (06/11/2021) tercatat mencapai 4.247.721 kasus. Sementara kasus meninggal akibat Covid-19 secara akumulasi tercatat mencapai 143.534 kasus. Jumlah kasus aktif pun turun 236 menjadi 10.979 orang dengan jumlah spesimen 256.032 dan suspek 6.393.

Terus melandainya kasus penularan Covid-19 di Indonesia juga tak terlepas dari gencarnya vaksinasi. Berdasarkan data Satgas Covid-19 hingga kemarin, Sabtu, dilaporkan target sasaran vaksin Covid-19 mencapai 208.265.720 suntikan, di mana vaksinasi tahap I telah mencapai 124.156.167 dan vaksinasi kedua 78.114.072, serta vaksin ketiga 1.160.942.

Namun demikian, kedisiplinan masyarakat atas protokol kesehatan juga harus tetap dikedepankan dan jangan sampai lengah. Pasalnya, gelombang ke-3 Covid-19 RI diramal bisa datang secara tiba-tiba.

Ini setidaknya dikatakan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.

Ia menjelaskan gambaran mobilitas warga yang saat ini sudah hampir kembali seperti keadaan pra pandemi. Ini, kata dia, berpotensi besar menjadi akar penularan yang masif di lingkungan masyarakat.

Apalagi saat ini kebijakan pemerintah juga sudah tidak merepresentasikan lagi kampanye menjaga jarak. Ia menyebut mungkin akan muncul mutasi Covid-19.

"Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekhawatiran kami, kasus Covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat," kata Hermawan, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (05/11/2021).

Hermawan belum bisa memastikan kapan potensi ledakan kasus covid-19 di Indonesia terjadi. Namun apabila berkaca pada pengalaman lonjakan kasus-kasus sebelumnya yang terjadi pada libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga Idulfitri.

Maka menurutnya tak menutup peluang, Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan pada akhir 2021 atau bahkan awal 2022. Lonjakan kasus Covid-19 itu menurutnya berasal dari akumulasi mobilitas warga yang tak terbendung saat ini.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan