
Perkuat Water Security, Coca-Cola Bangun 3 Embung di Jateng

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan air di Jawa Tengah termasuk tinggi. Dari 7000 daerah di Jawa Tengah, tersisa sekitar 1600 daerah kawasan desa dan 117 Kecamatan dan Kabupaten di Jawa Tengah yang masih membutuhkan tambahan pasokan air. Hal inilah yang mendorong Coca-Cola Foundation membangun 3 embung di Jawa Tengah.
Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo, mengatakan, Indonesia sebenarnya dirahmati banyak airnya, namun akses yang belum merata ketersediaannya masih menjadi masalah.
"Sehingga di situlah kami mencoba mengambil peran dengan suatu konsep yang kita sebut water security di mana di dalamnya juga ada target yang kita sebut community water management atau bagaimana kami mengembalikan air ke alam dan juga ke masyarakat. Kami mempunyai visi yaitu untuk bisa mengembalikan air sebanyak yang kami pergunakan di dalam bisnis kami, dan hal itu akan dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membangun Embung," ujar Tri dalam acara Webinar Konservasi Air dan Ekonomi Jawa bersama Coca-Cola Foundation Indonesia, Kamis (4/11/2021).
Adapun embung yang dibangun, yakni Embung Doho Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri, Embung Anggramanis Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, dan Embung Grigak Girikarto, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tri menambahkan Embung ini dibangun dengan tujuan menangkap air hujan di daerah-daerah kebutuhan airnya cukup banyak namun kapasitas airnya kurang, sehingga embung dapat dimanfaatkan untuk pertanian, yang tentunya juga bekerjasama dengan masyarakat lokal.
"Selain Embung juga kita juga ada sumur resapan. Sumur resapan fungsinya agak berbeda karena setelah menangkap air hujan, airnya dikembalikan ke alam atau ke air tanah sehingga diharapkan dengan ketersediaan air tanah yang yang lebih stabil itu bisa memberikan manfaat agar mata air terjaga debitnya sehingga masyarakat yang bermanfaat mata air juga bisa mendapatkan air dengan stabil," tambah Tri.
Sementara itu, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jawa Tengah, Iriandi Azwartika, menuturkan, jika hanya mengandalkan Pemerintah, tentunya tidak akan bisa memenuhi semua kebutuhan nasional. Menurutnya, disinilah diperlukan sinergitas antara pemerintah dengan badan-badan usaha ataupun dengan swasta.
"Saya kira peran dari PT Coca-Cola yang sudah membangun sejumlah embung ini perlu sangat diapresiasi dan tentunya saya harap ini dapat mendorong temen-temen dari pihak lain itu melakukan yang hal yang sama," tutur Iriandi.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan pihak Pemerintah tetap konsisten setiap tahun, sebagaimana dengan sudah ditetapkan Renstra hingga tahun 2024, pembuatan Embung yang akan dilakukan oleh kementerian PUPR mencapai 500 unit dan sudah tercapai 411. Selain itu, pihaknya juga memiliki wadah Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA), yang memiliki 8 Kementerian dan beberapa badan swasta, yang setiap tahunnya melakukan kegiatan penyelamatan air, salah satunya penghijauan dan embung.
Selain itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memandang dari tahun ke tahun, khususnya di Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan sekitarnya, ketika musim kemarau banyak daerah-daerah tersebut kekeringan, akan tetapi ketika musim penghujan masyarakat setempat selalu mengeluh kebanjiran.
"Di sini perlu ada sistem yang perlu kita petakan. Bukan hanya kemarau atau kekeringan yang membuat dampak ekonomi itu merosot, namun juga ketika masyarakat tidak mau revitalisasi potensi air itu dikelola dengan baik, itu juga dampak dari kebanjiran. Beberapa sawah juga akan terkena kalau kita bicara tentang potensi kekeringan. Sehingga, pembuatan bendungan yang dilakukan oleh PT coca-cola maupun dari PUPR itu salah satunya adalah untuk mengaliri kawasan tanah persawahan," tutur Gus Yasin.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kolaborasi Pemerintah & Coca-Cola Perluas Akses Air Jateng