
Paparkan Pemulihan DAS Citarum, Kang Emil Dipuji Panelis KTT

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 - UNFCCC, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan kemajuan penanganan Sungai Citarum dan upaya penanganan sampah di Jabar dalam 'Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia' yang merupakan rangkaian dari COP26.
Paparan tersebut mendapatkan pujian dari para panelis luar negeri di acara tersebut. Mereka mengapresiasi upaya Pemprov Jabar dalam memulihkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Member of Management Committee KfW Development Bank, Stephan Opitz, memandang paparan Ridwan Kamil menunjukkan sosok kepemimpinan yang tepat mampu menanggulangi kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di DAS Citarum.
"Bagi saya apa yang anda (Ridwan Kamil) lakukan di Jawa Barat sangat mengesankan. Ini menunjukkan kemampuan kepemimpinan politik Anda bisa mengintegrasikan seluruh stakeholders yang berbeda lewat pendekatan pentaheliks," ujarnya Stephan dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).
Menurut Stephan, penanganan kerusakan lingkungan dan kemajuan yang ditunjukkan kang Emil adalah persoalan yang tidak mudah dan kompleks. KfW yang merupakan bank pembangunan Jerman, menilai penanganan seperti di Citarum yang menjadi salah satu perhatian dari bank donor untuk memberikan bantuan finansial.
Sementara itu, Moderator sekaligus Director of Global Plastic Action, Kristen Hughes, menilai Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin luar biasa, sangat ambisius dalam arti positif, dan inspirator yang baik untuk Indonesia. Menurutnya, dengan sistem pentaheliks, hal ini membuat kemajuan Citarum berjalan baik.
"Ada investasi yang luar biasa di sana, banyak strategi yang bagus, dengan multi stakeholders yaitu pemerintah, society, komunitas, dan semua bekerja bersama untuk berfokus pada sungai untuk jangka waktu yang lama. Apa yang akan terjadi dalam jangka waktu pendek dan juga untuk 50 tahun ke depan," tutur Kristen.
Lebih lanjut, dalam keberlanjutan program dan green development di Indonesia, Kristen mengapresiasi Presiden Jokowi yang sudah menerbitkan perpres dan peraturan lainnya. Ia juga sangat antusias pada tahun 2028 akan ada national plastic action partnership dan Indonesia menjadi yang pertama yang mengambil langkah maju.
"Kami sangat tertarik untuk melanjutkan kerjasama ini. Tak hanya hanya di Indonesia, Asia Tenggara, tapi juga di seluruh planet. Jadi salut untuk Indonesia yang telah memberikan yang terbaik kami tak sabar untuk melihat perkembangannya ke beberapa tahun ke depan," tambah Kristen
Selain itu, kang Emil dalam pemaparannya bicara pengurangan sampah plastik di sungai dan bagaimana caranya mencegah sampah mengalir sampai ke laut. Komandan Satgas Citarum Harum menyebutkan kang Emil menerima tantangan besar menjadikan Citarum dari sungai terkotor menjadi sungai terbersih dalam waktu tujuh tahun atau hingga 2025 mendatang.
"Saya terima tantangan itu dan berkoordinasi serta berkolaborasi dengan semua stakeholders di Jawa Barat. Setelah tiga tahun, sekarang kondisi sungai mengalami perubahan diantaranya ikan-ikan kembali dapat berkembang lagi karena kualitas air yang membaik," ujar kang Emil.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jabar Jadi Provinsi Prioritas Program Infrastruktur Hijau