Blok Rokan Masuk, Produksi Minyak Pertamina Q3 415.000 Barel

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Rabu, 03/11/2021 14:55 WIB
Foto: Pertamina Hulu Rokan Potong Waktu Pengeboran Lebih Cepat (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak selama Januari-September 2021 rata-rata mencapai 415 ribu barel per hari (bph), di mana produksi dari lapangan dalam negeri berkontribusi sebesar rata-rata 319 ribu bph atau sekitar 77% dari total produksi minyak perseroan.

CEO PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, Budiman Parhusip, mengatakan pihaknya terus berupaya maksimal untuk pemenuhan target produksi minyak dan gas bumi nasional, di tengah kondisi yang masih dipengaruhi pandemi ini.

Pemenuhan target produksi tersebut merupakan hasil dari produksi pengelolaan lapangan migas Subholding Upstream di dalam dan luar negeri.


Adapun untuk produksi gas hingga kuartal 3 2021 ini tercatat mencapai 2.614 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 102% dari target kuartal III dalam RKAP 2021. Sementara produksi minyak dan gas (migas) mencapai 866 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).

"Untuk produksi di dalam negeri sendiri, produksi migas Subholding Upstream mencapai 717 MBOEPD atau 100% terhadap target TW3 RKAP 2021, yang terdiri dari produksi minyak 319 MBOPD dan 2.308 MMSCFD produksi gas," ungkap Budiman, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (03/11/2021).

Walaupun pandemi belum berakhir, namun kondisi ekonomi mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini salah satunya ditandai dengan meningkatnya serapan gas oleh industri. Dia mengatakan, realisasi penyaluran (lifting) gas Subholding Upstream sampai dengan September 2021 mencapai 105% dari target kuartal 3 di RKAP 2021.

Adapun upaya penambahan cadangan juga terus dilakukan, sampai dengan kuartal 3 tahun 2021, Subholding Upstream juga membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 428 MMBOE atau 15% lebih tinggi dari target triwulan 3 RKAP 2021. Sedangkan temuan sumber daya 2C, sampai dengan September 2021 adalah sebesar 174 MMBOE.

Untuk kegiatan bor pengembangan sendiri sampai dengan September 2021 ini sudah terlaksana sebanyak 195 sumur, dan ada 45 sumur yang saat ini sedang dalam proses pemboran. Selain itu, untuk pemboran sumur eksplorasi saat ini sudah selesai dilakukan sebanyak delapan sumur dan ada tiga sumur yang sedang dalam proses pemboran.

Budiman menambahkan bahwa Subholding Upstream akan terus berupaya melakukan kinerja yang optimal untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan dengan menjaga dan memastikan aspek HSSE dijalankan dengan baik serta memastikan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat jadwal serta tetap menjaga cost effectiveness melalui program optimasi biaya "OPTIMUS".

Selain itu, menurutnya transformasi Pertamina, khususnya di hulu menjadi Subholding Upstream, menjadikan sinergi yang lebih kuat dalam kegiatan hulu migas melalui pola regionalisasi, sehingga dapat lebih meningkatkan operational excellence, serta proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan agile (tangkas).

Bergabungnya wilayah kerja Rokan pada 9 Agustus 2021 yang lalu menurutnya juga turut memperkuat portofolio Subholding Upstream Pertamina di dalam negeri.

"Kami sampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM, SKK Migas, Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholder lainnya atas dukungan positif yang selalu diberikan kepada Pertamina khususnya Subholding Upstream. Dukungan ini akan menjadi pemacu kami dalam pemenuhan target dan tentunya untuk berkontribusi optimal pada target nasional produksi 1 juta BOPD (barel per hari) dan 12 BSCFD (miliar kaki kubik per hari)," tuturnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Pertamina: Shifting Impor Minyak Jadi Cara Jitu Negosiasi Tarif Trump