
'Jurus Maut' Xi Jinping Selamatkan China dari Krisis Energi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa China telah berhasil mengurangi krisis energi yang terjadi di negaranya. Hal ini berkat kebijakan pemerintah Negeri Tirai Bambu yang berhasil menaikkan produksi batu bara nasional.
Dalam laporan yang dibuat oleh Commonwealth Bank of Australia, Selasa (2/11/2021), jumlah provinsi China yang mengalami kekurangan listrik turun dari 18 pada awal Oktober menjadi hanya 2 pada pertengahan Oktober.
"Jumlah pembangkit listrik tenaga batu bara dengan persediaan batu bara yang sangat rendah (kurang dari 7 hari) juga telah turun 90% dalam jangka waktu yang sama," kata para analis dikutip CNBC International.
Laporan itu menyebut Administrasi Negara untuk Keselamatan Tambang Batu bara yang berada dalam naungan pemerintah juga berhasil meningkatkan produksinya sekitar 600 ton per hari, dengan total produksi 55 juta ton pada kuartal keempat.
Persediaan batu bara China memburuk pada bulan September, yang mendorong pemerintah setempat untuk tiba-tiba mengumumkan pemadaman listrik untuk banyak pabrik. Akibatnya, produksi pabrik turun yang juga diikuti penurunan PDB.
Kurangnya pasokan ini disebut tidak lepas dari ambisi Presiden Xi Jinping dalam mengurangi emisi karbon pada 2030. Ia berencana untuk mulai menghentikan operasional pembangkit batu bara dan menggantinya dengan energi terbarukan.
Namun untuk mencapai target itu, dibutuhkan pembangunan 100 giga watt pembangkit tenaga surya dan 50 giga watt tenaga angin setiap tahun untuk menyeimbangkan kenaikan konsumsi sebesar 5%. Hal ini jauh dari pertumbuhan energi terbarukan tahunan China yang baru mencapai setengah dari itu.
"Pertumbuhan China telah didorong selama beberapa dekade oleh kredit dan karbon, dan Beijing akhirnya tampaknya mulai serius untuk mengubahnya," ujar ekonom Bloomberg, David Fickling.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Pesan Xi Jinping untuk Orang Kaya di China