Mengintip Pembicaraan 'Rahasia' Jokowi & Joe Biden di Glasgow

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 November 2021 09:05
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev) Foto: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas sejumlah penguatan kerja sama Indonesia - Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joe Biden.

Pertemuan tersebut digelar di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021), mengutip keterangan resmi Sekretariat Presiden, Selasa (2/11/2021).

Dalam pertemuan, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.

Jokowi mengatakan Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan.

Kedua, Jokowi menyampaikan pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang handal.

Indonesia's President Joko Widodo and U.S. President Joe Biden talk during a bilateral meeting at the UN Climate Change Conference (COP26) in Glasgow, Scotland, Britain, November 1, 2021. REUTERS/Kevin LamarqueFoto: Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pertemuan bilateral pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris (1/11/2021). (REUTERS/Kevin Lamarque)
Indonesia's President Joko Widodo and U.S. President Joe Biden talk during a bilateral meeting at the UN Climate Change Conference (COP26) in Glasgow, Scotland, Britain, November 1, 2021. REUTERS/Kevin Lamarque

Ketiga, terkait perubahan iklim, Indonesia kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Masalah perubahan iklim memang menjadi salah satu ancaman selain Covid-19.

Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.

"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," jelasnya.

Dalam sektor energi, Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.

Jokowi mengajak Amerika Serikat untuk melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.

"Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon," imbuhnya.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)Foto: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jokowi pun menghargai dukungan AS terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger". Inklusivitas akan menjadi kunci presidensi Indonesia tahun depan.

Indonesia, kata Jokowi, ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khusunya bagi usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.

"Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang," ucap Presiden Jokowi.

Selain itu, kedua kepala negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar dan Afghanistan. Pertemuan kedua Presiden dilakukan dengan sangat hangat dan bersahabat berlangsung selama satu jam.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saat Jokowi Jadi 'Pilihan Utama' Biden di Sini, Soal Apa?


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading