Pasokan Ponsel China Lagi Bermasalah, Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengiriman smartphone China pada kuartal III-2021 turun 4%. Hal ini diakibatkan kekurangan komponen yang saat ini diderita industri itu.
Mengutip China Daily, statistik dari Strategy Analytics, sebuah perusahaan riset pasar, menunjukkan pengiriman smartphone secara total turun menjadi 80,10 juta.
Secara rinci, Vivo memimpin di antara semua pembuat ponsel China, dengan pengiriman mencapai 18 juta di Q3, naik 21% dari tahun sebelumnya.
Oppo mendistribusikan sekitar 17 juta smartphone, meningkat 15% per tahun. Perusahaan itu diketahui memperlambat siklus rilisnya dari Juli hingga September untuk fokus pada integrasi dengan OnePlus, terutama pada sistem operasi ColorOS.
Tak hanya Vivo dan Oppo, pengiriman ponsel Honor melonjak 109% year-on-year menjadi 14 juta di Q3, dengan rebound kuat yang didukung oleh pemulihan pasokan komponen chip dan portofolio produk yang terus ditingkatkan.
Namun, pengirimannya Xiaomi turun 2% dari periode yang sama tahun lalu menjadi sekitar 11 juta. Penurunan serupa juga dialami Apple yang hanya mengirimkan 10 juta ponsel.
Sebelumnya Apple telah juga telah mengalami penurunan akibat defisit komponen ini. Dalam sebuah laporan Wall Street Journal, disebutkan produk unggulan terbaru Apple, iPhone 13, mengalami ancaman serius yang dialami oleh dua produsen komponen ponsel itu.
Dua manufaktur yang bermasalah itu adalah Murata Manufacturing dan Taiyo Yuden Co. Mereka menyuplai multilayer ceramic capacitors (MLCCs) atau komponen keramik mungil yang berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik di dalam perangkat. Dalam satu smartphone, rata-rata ada lebih dari seribu MLCCs.
Mengutip dari pemberitaan Forbes, kedua pemasok itu terkena dampak lonjakan infeksi Covid-19 di seluruh Asia Timur. Taiyo Yuden terpaksa beroperasi tanpa 40% karyawannya. Sementara Murata, produsen MLCC Filipina yang menyuplai 40% pasokan MLCC global, harus ditutup karena lonjakan kasus Covid FIlipina yang melonjak hampir 3 kali lipat.
Tak hanya itu, satu permasalahan baru muncul dari supplier terbesar Apple yaitu TSMC. TSMC mengatakan mereka akan menaikkan harga chip besutannya. Meski begitu, Apple kabarnya sebisa mungkin akan mencoba tidak menaikkan harga.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
