Duh! Harga BMW Ini Anjlok Parah, Lebih Murah dari Avanza

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 01/11/2021 08:10 WIB
Foto: BMW 320i Dynamic  saat acara BMW Group Driving Experience 2021 di Senayan Park, Jumat (22/10/2021). Ini merupakan varian pengganti dari 320i sebelumnya yang hadir dalam trim Sport. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan harga mobil premium terutama segmen paling atas memang makin tajam apalagi di tengah pandemi saat pasar terkoreksi besar-besaran. Mobil-mobil kelas atas yang duhulu ditebus ratusan juta sampai miliaran rupiah kini harganya terjun bebas bahkan bisa setara bahkan di bawah mobil kelas bawah.

Agustinus, pemilik dealer mobil bekas Focus Motor mengungkapkan BMW seri kelas menengah dan seri kelas bawah seperti seri 3 dan 5 relatif bertahan. Namun, itu tidak berlaku di segmen atasnya.

"Di kelas atas seperti BMW seri 7 lebih cepat turun drastis, apalagi kalau sudah ada model facelift-nya," katanya kepada CNBC Indonesia pekan lalu.


Menurutnya penurunan harga bukan bergantung pada merek mobil, melainkan segmentasi model mobilnya.

"Nggak beda dengan mobil Jepang seperti Lexus sedan misalnya, tahun 2015, type ES, Saya rasa juga sama jatuhnya. Artinya bukan BMW-nya, tapi segmen tepatnya," katanya.

Segmen paling atas cenderung lebih cepat turun karena peminatnya tidak sebanyak mobil menengah atau bawah. Sesuai hukum supply and demand, ketika permintaan menurun sementara stok banyak maka harganya turun, begitu juga pada mobil mewah segmen atas.

Salah satunya ternyata adalah BMW di segmen atas, hal ini bisa terlihat dari perbandingan harga mobil baru tersebut dengan harga pasaran mobil bekasnya beberapa tahun yang lalu.

Misalnya dari penulusuran di toko online, The X4 ada X4 xDrive30i M Sport X yang dibanderol Rp 1,668 miliar untuk OTR. Sementara di Seva.id, harga mobil bekas yang sama untuk tahun 2014 hanya dibanderol Rp 630 juta. Artinya dalam rentang 7 tahun, ada penurunan sampai hampir 2/3 dari harga.

Dari The X1 ada X1 sDrive18i xLine yang harga barunya dibanderol Rp 851 juta, sementara harga bekasnya tahun 2014 sangat jauh di bawah harga baru, yakni mencapai di bawah Rp 250 juta, atau ada penurunan harga lebih dari 70%. Harga ini setara bahkan di bawah dengan segmen mobil low MPV seperti Avanza saat dibeli baru.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Negara Boros Belanja di Akhir 2024 - PHK Hantam Volvo & BMW