Mobil Tesla Mulai 'Jajah' Jalanan di Singapura, Tanda Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 October 2021 20:27
A view of the Tesla showroom in Singapore October 22, 2021. Picture taken October 22, 2021. REUTERS/Edgar Su
Foto: REUTERS/EDGAR SU

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil listrik produksi Tesla mulai mendominasi pasar kendaraan listrik di Singapura setahun terakhir. Diketahui banyak warga negara tersebut yang membeli mobil produksi perusahaan milik Elon Musk tersebut.

Data Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) menunjukkan jumlah mobil Tesla di jalanan Singapura meningkat lebih dari sepuluh kali lipat menjadi 487 pada kuartal ketiga, dari hanya 30 mobil pada paruh pertama.

"Saya membeli mobil itu karena saya adalah pendukung dan pemegang saham perusahaan," kata insinyur perangkat lunak Tim Shim, yang memesan Tesla Model 3 lima tahun lalu tetapi baru menerimanya saat penjualan dimulai tahun 2021 di Singapura, dikutip dari Reuters.

Kini Tesla menjadi merek mobil terpopuler keenam di Singapura pada bulan September, mengalahkan penjualan Nissan, Audi, dan Kia.

Para ahli mengatakan tidak ada penyebab tunggal untuk lonjakan tersebut, meskipun Singapura tahun ini mengumumkan subsidi hingga SG$ 45.000 atau Rp 474 juta (asumsi Rp 10.000/US$) untuk pembeli mobil listrik.

"Permintaan terpendam relatif besar. Sekarang pasokan sudah ada dan Tesla kemungkinan besar bekerja melalui backlog besar," kata Niels de Boer, pakar elektromobilitas di Nanyang Technological University (NTU).

Ada 314 Tesla yang terdaftar bulan lalu di Singapura, hampir setara dengan Hyundai dan merek teratas Toyota Motor Corp 778 dan Honda Motor 466.

Tesla juga membuat 1,4% dari 36.629 pendaftaran mobil baru di Singapura tahun ini, dibandingkan dengan pemain top Toyota 20,4%.

Model 3 Tesla sendiri berkisar hampir SG$ 200,000 (Rp 2,1 miliar) di Singapura. Situs webnya juga menunjukkan pembeli baru masih harus menunggu 4-12 minggu untuk mendapatkan mobil Tesla pesanan mereka.

Minggu ini, Tesla melampaui nilai pasar US$ 1 triliun, membayangi nilai gabungan dari lima saingan terbesarnya, yakni Toyota Motor Corp, Volkswagen AG, Daimler AG, Ford Motor Co dan General Motors.

Singapura, yang pernah dikritik Musk karena tidak mendukung EV atau mobil listrik, berencana untuk menghapus semua kendaraan mesin pembakaran internal pada tahun 2040. Mereka mendorong pengemudi untuk beralih ke EV dengan berbagai langkah, termasuk keringanan pajak dan subsidi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pengiriman Kendaraan Tesla Melonjak 40% Pada 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular