Tes PCR Rp 275 Ribu, Siap-Siap Reagen Murah Beredar
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali menyesuaikan harga tes PCR menjadi lebih murah. Saat ini tes tersebut seharga Rp 275 ribu wilayah pulau Jawa dan Bali dan Rp 300 ribu untuk luar wilayah itu. Kondisi ini akan semakin menyulitkan penyedia fasilitas tes mendapatkan alat pengetesan dan reagen yang berkualitas.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy H. Teguh mengatakan dengan harga sekarang pilihanya sangat sedikit memilih alat pengetesan dan reagen.
"Tes PCR itu pemeriksaannya bermacam-macam, ada yang open sistem, ada yang berproses dua kali, atau yang sekali tes. Dengan harga sekarang tergantung dari teknologi mana yang masuk harganya," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/10/2021).
Saat ini harga kisaran harga reagen mulai dari Rp 150 - 500 ribu. Semakin mahal tentunya kualitas dan akurasinya yang paling bagus. Dengan keputusan harga layanan PCR hanya Rp 275 - 300 ribu maka lebih banyak yang beredar reagen yang murah.
"Dengan harga segitu tentunya harga yang beredar paling banyak Rp 100 ribuan, kebanyakan reagen ini barang memang dari China," katanya.
Randy menjelaskan dari struktur biaya pengetesan PCR, 40% - 50% digunakan untuk membayar alat pengetesan seperti reagen dan APD. Sisanya untuk bayar perawat, dokter, administrasi, hingga sewa ruangan.
Sementara untuk pembelian mesin penyedia layanan biasanya harus membeli alat mulai dari ratusan juta hingga mencapai Rp 2 miliar.
"Makanya kasihan juga yang sudah investasi, bingung harus menghitung ulang lagi," katanya.
Rendy mengingatkan, dengan harga murah penyedia layanan PCR jangan sampai menurunkan kualitas keamanan, seperti tidak menggunakan APD yang nantinya bisa menjadi masalah. Selain dengan standar pengetesan murah, laboratorium kecil harus diawasi ketat.
"Supaya jangan ada lab abal-abal yang belum tentu memeriksa bener, mereka tapi punya surat ini itu buat jadi syarat aja," katanya.
(dru)