Eka Hospital, Terdepan dalam Inovasi Layanan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 October 2021 18:32
eka hospital
Foto: eka hospital

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelalaian manusia menjadi kontributor utama dalam kecelakaan kerja termasuk di layanan kesehatan. Memastikan peluang kelalaian terjaga di angka nol persen, Eka Hospital telah menerapkan sistem Electronic Medical Record (EMR) satu dasawarsa lebih.

Studi yang dirilis majalah Health Affairs pada tahun 2008 menunjukkan bahwa nilai kerugian yang muncul akibat kesalahan medis di Amerika Serikat (AS) nilainya mencapai US$ 17,1 miliar (Rp 242,7 triliun) per tahun. Estimasi lain bahkan berujung pada proyeksi senilai US$ 29 miliar.

Dua tahun kemudian, survei Departemen Kesehatan AS menunjukkan bahwa setidaknya satu dari tujuh pasien di AS pernah mengalami kesalahan penanganan medis. Pemicu utamanya? Faktor human error seperti kelelahan dokter dalam menjalankan tugasnya, sebagaimana terlihat dari hasil survei Mayo Clinics Proceedings.

Hal ini mendorong pentingnya penggunaan teknologi untuk membantu mengatasi beban kerja yang bisa diefisienkan terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan, seperti pembacaan rekam medis, diagnosa, pemberian obat, hingga alergi yang bisa dihindari.

Salah satu rumah sakit di Indonesia yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam menangani pasien adalah Eka Hospital. Rumah sakit yang berdiri pada tahun 2008 ini sejak tahun pertama berdiri telah menerapkan Electronic Medical Record (EMR) menyeluruh dan terintegrasi dengan semua bagian medis, dan non medis.

EMR memungkinkan seluruh data pasien tersimpan dalam sistem elektronik sehingga memudahkan akses data dan menganalisis informasi medis, serta meningkatkan kecepatan pelayanan dan diagnosa secara lebih akurat.

Terobosan yang dijalankan sejak 2008 tersebut menjadikan Eka Hospital sebagai pelopor dokumentasi rekam medis berbasis EMR, sehingga menjadi acuan bagi banyak rumah sakit di Indonesia tentang pengelolaan dan manajemen rumah sakit secara modern dan inovatif.

Dengan dukungan teknologi tersebut, dan 180 dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kedokteran serta 1.000 kamar perawatan, Eka Hospital menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan jasa layanan kesehatan berkualitas.

Setiap tahun, mereka melayani rata-rata 500.000 pasien dan 6.000 tindakan operasi. Jika dirata-rata, maka setiap jamnya ada 57 pasien yang mengunjungi rumah sakit tersebut secara kontinyu. Setiap hari, selama setahun.

Ikuti Perkembangan Medis

Eka Hospital juga menjadi pionir pemanfaatan Clinical Decision Support System (CDSS), yang secara otomatis memberikan opini dan rekomendasi kepada dokter berdasarkan jurnal kesehatan terkini, dan dilengkapi dengan warning system yang menjaga keamanan dalam pemberian obat.

Teknologi tersebut sangat penting untuk membantu dokter yang bertugas agar tetap update dengan perkembangan medis. Harap diketahui, National Library of Medicine-perpustakaan khusus medis dan isu kesehatan di Amerika Seriakt (AS) yang merupakan terbesar di dunia-mencatat bahwa setiap 40 detik ada artikel kesehatan baru yang muncul di jurnal internasional.

Jika mereka tertinggal dalam mencerna perkembangan medis yang ada, atau dihadapkan pada pilihan tindakan yang terlalu beragam di tengah perkembangan studi medis yang pesat tersebut, ada peluang human error terjadi.

Hal inilah yang dihindari oleh manajemen Eka Hospital, sehingga rumah sakit yang didukung grup konglomerasi Sinar Mas ini tidak enggan merogoh kocek miliaran rupiah demi berinvestasi membangun sistem CDSS tersebut.

Digitalisasi pelayanan rumah sakit juga mulai diimplementasikan, salah satunya di Eka Hospital Kota Wisata-Cibubur dengan menggunakan sistem EMR terbaru, piranti lunak (software) layanan kesehatan (SAP Healthcare).

Semua fasilitas tersebut memberikan pelayanan terintegrasi mulai dari front-end hingga back-end dengan sistem pusat data yang aman, sehingga perseroan mampu menjadi pusat keunggulan di enam bidang.

Melihat terobosan yang dilakukan perseroan dalam merintis pemanfaatan EMR hingga menjadi acuan operasi rumah sakit di Indonesia, serta keunggulan perseroan dalam pemanfaatan teknologi layanan kesehatan terbaru seperti CDSS, Eka Hospital memenangkan penghargaan "The Most Innovative Hospital 2021" di ajang CNBC Indonesia Awards.

Penilaian terutama difokuskan pada inovasi rumah sakit, aspek keunggulan branding, pemanfaatan teknologi terbaru dalam layanan, hingga keamanan data. Eka Hospital meraih posisi tertinggi dalam keempat aspek tersebut dengan skor total 87 (dari 100).

Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian, riset dan analisis terhadap inovasi rumah sakit di Indonesia yang memenuhi kriteria. Proses penilaian dilakukan pada September melalui riset kualitatif berbasis data primer dan sekunder, serta media monitoring terhadap 10 media utama nasional mengenai terobosan layanan kesehatan.

Semoga penilaian ini terus mendorong Eka Hospital untuk mempertahankan ritme inovasi yang dijalankan, terus berkontribusi positif dalam pengembangan layanan kesehatan nasional, dan menginspirasi penyedia jasa layanan kesehatan lainnya di Indonesia untuk terus berinovasi di tengah pemulihan pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Antisipasi Eka Hospital Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular