
Loh! Dihantam Covid Delta, Ekonomi RI Gak Jatuh-jatuh Amat

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati makin optimis perekonomian pada kuartal III-2021 tumbuh cukup tinggi. Walaupun tidak setinggi kuartal sebelumnya yang mencapai 7%.
Menurutnya, dengan kinerja positif terutama terlihat dari penerimaan negara terutama dari pajak yang tumbuh hingga 13,2% di akhir September ini. Pertumbuhan ini dikarenakan sektor seperti industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan tumbuh begitu pesat.
Artinya para pembayar pajak dari sektor tersebut yang selama ini alami tekanan mulai kembali pulih sehingga perekonomian kuartal III bisa tumbuh 4,5% (yoy).
"Kita melihat di kuartal III, walaupun terhantam varian delta, namun dengan langkah pemerintah bisa mengendalikan secara cepat dan efektif, outlook ekonomi kuartal III-2021 bisa lebih baik yaitu 4,5%," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (27/10/2021).
Kemudian, untuk kuartal IV perekonomian Indonesia dipatok bisa tumbuh lebih tinggi hingga 5,4% (yoy). Dengan demikian, maka keseluruhan tahun perekonomian diprediksi bisa mencapai 4%.
Prediksi PDB 2021 ini jauh lebih tinggi dari yang dirilis oleh lembaga dunia seperti OECD dan juga IMF. Dimana OECD memprediksi ekonomi RI di 2021 hanya bisa tumbuh 3,7% dan IMF lebih rendah lagi yakni 3,2%.
Ia menjelaskan, ini dikarenakan pengendalian kasus Covid-19 yang cepat sehingga pemulihan ekonomi terus berlanjut dan akan dijaga sampai akhir tahun. Ia menyebutkan per akhir September perekonomian Indonesia bergerak membaik tercermin dari PMI manufaktur yang kembali ke level ekspansi atau 52,2.
Kemudian, mobilitas penduduk, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen serta konsumsi listrik baik untuk industri dan bisnis juga mulai tumbuh. Serta inflasi yang juga terkendali di 1,6% (yoy).
"Keseluruhan tahun kita perkirakan 4%. Lebih tinggi dari (proyeksi) IMF dan OECD. Anda semua lihat, kita semua memproyeksi (PDB) berbasis apakah suatu negara mampu kendalikan Covid. Alhamdulilah Indonesia bisa dan kita akan jaga sampai akhir tahun dan tahun depan sehingga protokol kesehatan sangat penting karena menentukan dalam meminimalisir kasus dan memulihkan ekonomi," tuturnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sadis! Dunia Habiskan US$ 12 Triliun, Covid Tak Juga Selesai