Kasus Covid RI Merangkak Naik, Jokowi Mulai Was-was!
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para kepala daerah berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun di daerahnya.
Sejumlah daerah sempat mengalami kenaikan kasus meskipun sedikit dalam beberapa minggu terakhir. Misalnya di Maluku Utara tiga minggu yang lalu.
Kemudian, di Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara dua minggu yang lalu, dan di Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara pada minggu kemarin.
Kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan ada tambahan 611 kasus baru Covid-19. Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif di Tanah Air mencapai 4.241.090.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip, Rabu (27/10/2021).
"Meskipun kecil merangkak naik, tetap harus diwaspadai. Artinya apa? Kenaikan itu ada meskipun kecil," tegas Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya minta Gubernur, Pangdam, Kapolda mengingatkan kepada Bupati, Wali Kota, kepada Kapolres dan juga Dandim, Danrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tracing dan testing, dan juga tes betul-betul kontak eratnya dengan siapa," katanya.
Berdasarkan catatan Jokowi, ada sekitar 105 kabupaten kota di 30 provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kasus positifnya naik.
"Meskipun, sekali lagi, meskipun sedikit tetapi tetap ini harus diwaspadai. Ada 105 kabupaten dan kota," jelasnya.
Jokowi mengingatkan agar semua pihak memaksimalkan penggunaan platform aplikasi PeduliLindungi, utamanya di mal, di tempat-tempat wisata, dan di pasar-pasar.
Jokowi melihat masih ada tempat di kawasan tersebut yang tidak mewajibkan penggunaan QR code PeduliLindungi, namun tetap bisa beroperasi.
"Controlling seperti ini harus diingatkan kepada keluarga kita, tempat-tempat wisata, mal, dan lain-lainnya harus terus diwaspadai dan dikontrol," katanya.
Kepala negara mengingatkan meski situasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia makin membaik, namun harus tetap disikapi dengan hati-hati.
Sejumlah indikator seperti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR), positivity rate, hingga laju reproduksi efektif (Rt) telah berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Artinya, [kita] pada posisi yang baik, pada posisi yang rendah. Tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir," tegas Jokowi
Jokowi mengatakan, perkembangan kasus harian telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.
Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.
Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan bahwa tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2%. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23%, Amerika Selatan naik 13%.
"Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia," jelasnya.
(cha/cha)