Kurangi Emisi, Kadin Ikut Bikin Net Zero Emission

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
21 October 2021 15:33
Indonesia Pathway to Net Zero Emission-Enegy Transition - Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki
Foto: Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) akan menyusun Kadin Net Zero Emission. Adapun melalui program tersebut, Kadin mengajak perusahaan swasta untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Diketahui Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 29% dalam kurun 2020-2030, sesuai dengan Paris Agreement di tahun 2015 yang kemudian diratifikasi melalui UU No 16/2016.

Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki menyatakan, diperlukan aksi nyata, baik dari sektor publik maupun swasta. Tanpa kolaborasi, kata dia, dekarbonisasi tidak akan tercapai.

"Caranya kita akan bikin Kadin Net Zero Hub. Itu adalah menjadi tempat bersama sharing inside, sharing information, sharing knowledge, sharing resources, sharing tools, untuk perusahaan- perusahaan, bahkan UMKM yang ingin menjadi net zero company. Dan ini kita connect-kan dengan para enablers," papar dia dalam Indonesia Pathway to Net Zero Emission-Enegy Transition, Kamis (21/10/2021) Kamis (21/10/2021).

Dia menyebutkan, saat ini terdapat satu perusahaan swasta yang sudah bekerja sama dalam Kadin Net Zero Hub, yakni PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Sedangkan yang lainnya adalah perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT indika Energy Tbk.

Adapun dia berharap, ke depannya semakin banyak perusahaan swasta yang memiliki misi untuk pengurangan emisi.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid akan menghimpun keikutsertaan seluruh sektor swasta untuk menjadi katalisator kebijakan tersebut dan akan mengintegrasikannya ke dalam siklus kegiatan ekonomi guna berikan kontribusi dalam upaya dekarbonisasi.

"Dalam skala utilitas, Kadin melihat banyak minat dari pihak domestik, regional bahkan internasional yang telah menjalankan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) atau sering disebut Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) dan ingin mengambil bagian dalam pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia. Dalam hal ini, Kadin mengapresiasi komitmen Kementerian ESDM dan PT PLN khususnya dalam menerbitkan RUPTL Hijau misalnya," kata Arsjad.

Disebutkan, Kadin melihat banyak dari sektor swasta tertarik untuk memasang panel energi surya sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi.

Dia optimis, dengan model bisnis dan skema pembiayaan yang semakin matang di sekitar industri panel energi surya, Kadin dapat mendorong lebih banyak investasi dalam rantai nilai atap surya, dalam bentuk panel surya, elektronika daya, penyimpanan energi, dan layanan EPC.

"Hal seperti ini pada gilirannya akan menciptakan siklus umpan balik positif yang memungkinkan terciptanya ekonomi hijau atau industri hijau," ujarnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Keroyokan Galang Donasi untuk Atasi Pandemi Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular