Duh, Pesawat di RI Mulai Langka!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 21/10/2021 09:30 WIB
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan Indonesia sedang menghadapi persoalan keterbatasan jumlah penerbangan karena jumlah pesawat yang beroperasi semakin sedikit. Kondisi ini akan semakin terasa saat mobilitas masyarakat sudah kembali normal pasca puncak pandemi Covid-19.

Tren pemulihan volume penerbangan juga sudah mulai terasa, di mana jumlah penumpang harian sudah meningkat. Seperti yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta, dilaporkan bahwa rata-rata penumpang harian saat ini sudah mencapai 45 - 50 ribu, jauh lebih tinggi dibandingkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebelumnya yang jumlah penumpangnya hanya 10-13 ribu orang per hari.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan, permintaan meningkat di kondisi ini lebih sulit karena maskapai sempat mengurangi operasional armada saat penerbangan sepi beberapa waktu lalu. Imbasnya, kelangkaan kursi penerbangan bisa terjadi jika penumpang sudah kembali normal.


"Kalau demand meningkat dan supply terbatas karena banyak pesawat di-grounded dan dikembalikan pada saatnya akan terjadi kelangkaan kursi penerbangan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/10/2021).

Bayu melihat maskapai pada saat ini akan sulit menambah jumlah armada. Hal ini karena ada ketegangan yang terjadi antara maskapai dengan lessor atau penyedia sewa pesawat.

"Dalam waktu dekat kemungkinan tidak akan ditambah karena masih adanya dispute dengan lessor dan country risk yang naik, sehingga lessor enggan me-lease pesawat ke Indonesia," katanya.

Seperti Garuda Indonesia juga hanya mengoperasikan 40 armada pesawat dari total sebelumnya mencapai 144. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan jumlah armada yang ada saat ini masih bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

"Masih cukup, armada sekitar 40an tapi terus naik jadi angkanya berubah terus. Kenaikan jumlah penumpang terjadi sesekali penerbangan juga penuh," katanya kepada CNBC Indonesia.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

VIdeo: Danantara Kucurkan Rp 6,65 Triliun ke Garuda Indonesia