Lokasi Stasiun Kereta Cepat 'Digoreng' Spekulan, Ini Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membatalkan pembangunan stasiun Walini di Cikalong Wetan, Bandung Barat. Keputusan ini tentu memukul kalangan spekulan tanah di kawasan tersebut yang sudah 'menggoreng' harga tanah.
Semenjak pembangunan proyek kereta cepat 2016 lalu, upaya menggoreng kawasan yang dilintasi dan stasiun kereta cepat kian masif tak hanya di Walini saja tapi juga kawasan lainnya. Misalnya harga tanah di stasiun Tegalluar juga ikutan digoreng oleh spekulan.
"Sudah pasti ada stasiun pastinya properti ada di situ. Begitu ada rencana pembangunan pasti orang spekulasi semua itu sudah kebiasaan. Walaupun Walini ditunda yang berkembang ya Padalarang dan Tegalluar itu," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit, kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/10/2021).
Dari penelusuran di situs loka pasar rumah.com, OLX, dan Lamudi harga tanah di Tegalluar juga sudah mencapai Rp 1,3 - 2 juta per meter persegi.
Di situs rumah.com, ada tanah yang di jual pada Jl. Raya Sapan, Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat dengan embel embel berada di wilayah stasiun kereta cepat Jakarta Bandung. Berdekatan dengan sungai Citarum desa Tegalluar. Penjual me-listing dagangan pada tahun lalu.
Luas tanah yang ditawarkan 3.450 meter persegi dengan sertifikat hak milik (SHM). Penjual menuliskan potensi pada pada daerah ini sangat banyak. Mulai dari harga naik 2 - 5 kali lipat, bahkan berani menuliskan akan dilalui jalur kereta cepat Jakarta - Bandung.
"Dalam perencanaan juga desa Tegalluar (alamat tanah ini) akan dijadikan stasiun pusat kereta cepat Jakarta - Bandung," tulis penjual.
Sementara di laman OLX penjualan tanah yang sudah di kavling seharga Rp 1,1 juta per meter persegi. Namun tanah yang di berada di Bojongsoang, Tegalluar ini hanya tersisa satu kavling lagi seluas 75 meter persegi.
"Dijual murah tinggal 1 unit lagi harga Rp 1,1 juta per meter persegi," tulis Ahmad Land Properti.
(hoi/hoi)