Ancaman Selain Covid Nyata, Potret Amazon Jadi Sabana Kering
Foto udara menunjukkan hutan terbesar di dunia, hutan Amazon terus mengalami pengurangan lahan secara intens. Kondisi ini membuat Amazon melepaskan lebih banyak CO2 daripada yang diserapnya dalam 10 tahun terakhir. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
Menurut aktivis lingkungan, ini adalah peringatan bagi umat manusia. Emmanuelle Berenger, pemimpin pengelola hutan lestari untuk Rainforest Alliance, mengatakan, melestarikan hutan untuk kesejahteraan umat manusia bukanlah suatu pilihan lagi, melainkan suatu keharusan. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
"Antara 2010 dan 2019, degradasi di Amazon Brazil, yang disebabkan oleh fragmentasi, pemanenan berlebihan, atau kebakaran yang merusak, tetapi tidak merusak pohon, menyebabkan emisi tiga kali lebih banyak daripada perusakan hutan secara langsung," jelasnya. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
Laporan baru-baru ini yang menyatakan bahwa sejak 2010, hutan hujan Amazon telah mengeluarkan lebih banyak CO2 daripada yang diserapnya, Berenger mengatakan, ini adalah peringatan serius bagi umat manusia. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
Menurut analisis, jika emisi karbon global tidak dikurangi, hampir setengah dari hutan hujan tropis di dunia akan berada pada titik kritis dan berisiko mengering secara permanen. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
Peneliti mengungkap bahwa sebanyak sebanyak 40 persen dari hutan hujan Amazon dapat berubah menjadi lanskap seperti sabana yang lebih kering jika tingkat curah hujan terus menurun akibat dari perubahan iklim. (REUTERS/ADRIANO MACHADO)
