PON XX Papua: Pemerintah Temukan 176 Kasus Positif Covid-19

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 October 2021 19:56
Sejumlah atlet dan official kontingen PON XX dari DKI Jakarta tiba di hotel Grand Cempaka Business, Jakarta, Kamis, (14/10/2021).  Setibanya mereka akan menjalani test kesehatan saat proses karantina Pemprov DKI Jakarta menyiapkan tempat karantina untuk kontingen DKI Jakarta yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Terdapat dua hotel yang disediakan Pemprov DKI Jakarta, yaitu Grand Cempaka Business Hotel dan D'Arcici Sunter Hotel. Fasilitas karantina disiapkan sebagai respons Pemprov DKI menyusul surat edaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mewajibkan para atlet dan official melakukan karantina sebelum pulang ke rumah masing-masing. Per hari ini hingga pukul 11.30 jumlah atlet dan official berjumlah 217. Diperkirakan lonjakan atlet yang dikarantina akan datang pada hari Sabtu 16/10. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah atlet dan ofisial kontingen PON XX dari DKI Jakarta tiba di Hotel Grand Cempaka Business, Jakarta, Kamis (14/10/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengungkapkan situasi Covid-19 selama Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Pesta olahraga nasional itu sudah ditutup pada Jumat (15/10/2021).

"Per 17 Oktober, total kasus konfirmasi 176 kasus dari 79 atlet, 49 ofisial, tujuh pelatih, 10 wasit, dan media, juri, keamanan," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (18/10/2021).

Menurut dia, positivity rate penyebaran Covid-19 dalam acara PON XX Papua mencapai 1,13% dengan total atlet mencapai 10.000 orang. Namun, Airlangga mengatakan sebagian besar sudah selesai menjalani karantina selama lima hari.

"60% sudah lepas karantina. Sisanya dalam beberapa hari akan dimonitor, terutama yang melakukan karantina di daerah," ujarnya.



Selain itu, Ailangga juga membeberakan perkembangan situasi Covid-19 pada acara Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis di Sofifi, Maluku Utara, pada 6-25 Oktober 2021.

"Kasus di Maluku Utara dan Tidore situasi menurun namun kita terus waspada dengan prokes yang sama seperti PON," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Ungkap Faktor Penopang Pemulihan RI 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular