Profil Ressa & Muratov, Duo Jurnalis Peraih Nobel Perdamaian

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 October 2021 20:50
FILE - A combo of file images of Novaya Gazeta editor Dmitry Muratov, left, and of Rappler CEO and Executive Editor Maria Ressa. On Friday, Oct. 8, 2021 the Nobel Peace Prize was awarded to journalists Maria Ressa of the Philippines and Dmitry Muratov of Russia for their fight for freedom of expression. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko and Aaron Favila, File)
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko/Aaron Favila

Jakarta, CNBC Indonesia - Maria Ressa dan Dmitry Muratov ditetapkan sebagai peraih penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2021. Keduanya merupakan jurnalis yang dianggap aktif dalam perdamaian dunia dan juga perkembangan demokrasi.

"Mereka memenangkan hadiah atas upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi," ujar pernyataan rilis Komite Nobel dikutip The Guardian, Jumat (8/10/2021).

Ressa merupakan pendiri dari kantor berita Rappler. Dalam perkembangannya, wanita 58 tahun itu aktif dalam mengkritik rezim pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte yang keras dalam menindak pelaku narkotika.

"Rappler memusatkan perhatian kritis pada kampanye anti-narkoba yang kontroversial dan mematikan dari rezim Duterte. Rappler juga telah mendokumentasikan bagaimana media sosial digunakan untuk menyebarkan berita palsu, melecehkan lawan dan memanipulasi wacana publik."

Ressa sendiri juga pernah menghadapi serangkaian tuntutan pidana, dua penangkapan dan sederet ancaman online. Ia mengaku akan tetap menyuarakan kritik meski sudah mendapatkan tekanan-tekanan itu

"Tugas saya adalah untuk menahan langit-langit, sudah lama ... sehingga orang-orang kami dapat terus bekerja," ujar wanita kelahiran Manila itu dalam sebuah wawancara dengan AFP.



Dmitry Muratov adalah seorang jurnalis Rusia dan pemimpin redaksi surat kabar Novaya Gazeta. Media itu digambarkan sebagai satu-satunya surat kabar yang benar-benar kritis dengan pengaruh nasional di Rusia saat ini.

"Jurnalisme berbasis fakta surat kabar dan integritas profesional telah menjadikannya sumber informasi penting tentang aspek-aspek yang dapat dicela dari masyarakat Rusia yang jarang disebutkan oleh media lain," puji Komite Nobel.

Muratov sendiri mengaku tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini. Ia berkomitmen akan terus menyuarakan perdamaian demi melindungi demokrasi di negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

"Inilah yang akan saya katakan: kami akan terus mewakili jurnalisme Rusia, yang sekarang sedang ditekan. Itu saja. Kami akan mencoba membantu orang-orang yang sekarang dicap sebagai 'agen asing', yang diserang dan diusir dari negara ini," kata Muratov.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maria Ressa & Dmitry Muratov Raih Nobel Perdamaian 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular