
Luhut Buka-bukaan Soal Proyek Ambon New Port Rp 5 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pembangunan pelabuhan Ambon baru di Yos Sudarso, Maluku. Menurut dia sentuhan dari pemerintah pusat diperlukan untuk menyelesaikan masalah pembangunan.
"Saya ke sini untuk mendengarkan permasalahan dan menentukan langkah selanjutnya karena Ambon membutuhkan dukungan pemerintah pusat," katanya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Jumat (8/10/2021).
Pembangunan pelabuhan baru di Ambon dinilai sangat diperlukan, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon yang saat ini berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum lainnya, sehingga tidak bisa dikembangkan lebih luas.
Pelabuhan baru Ambon nantinya akan diintegrasikan dengan pusat kegiatan perikanan dan dirancang untuk mewujudkan Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional (M-LIN). Program ini didorong agar dapat meningkatkan jumlah ekspor dan dalam jangka panjang memunculkan efek berganda yang menyejahterakan masyarakat.
Luhut menyebut ada beberapa masalah pelabuhan Ambon yang ada saat ini, seperti pelabuhan kargo dan petikemas yang ada akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun mendatang. Serta, padatnya akses keluar dan masuk Teluk Ambon, dan pelabuhan perikanan yang telah melebihi kapasitas. Oleh karena itu, lanjutnya, Ambon membutuhkan pelabuhan baru dengan konsep terintegrasi.
Selanjutnya, pihaknya akan mengadakan pertemuan secara virtual untuk membahas progres pembangunan Pelabuhan Ambon baru.
"Ini sudah direncanakan dari 11 tahun lalu dan Presiden RI ingin agar ini segera selesai. Jangan jadi yo-yo lagi," pesannya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pelabuhan ini sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibangun dengan skema APBN ditambah dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Tetapi dalam implementasinya, kita harus rangkul Pelindo IV dalam program KPBU," ujarnya.
Rencananya, pada bulan Desember 2021 akan dilaksanakan groundbreaking pelabuhan. Dengan demikian, pembangunan bisa segera dimulai.
Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, lahan untuk pembangunan proyek ini sejak adanya Peraturan Presiden mengenai percepatan pembangunan pelabuhan.
"Ini pun menjadi pemantik bagi kami, pemerintah daerah, karena tiga dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat ditemukan di Maluku," katanya.
Murad menjelaskan pelabuhan ini diharapkan mampu menjadi pusat beberapa kegiatan, antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal Liquefied Natural Gas (LNG) dan pembangkit listrik. Kemudian, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
Pelabuhan Ambon Baru berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare. Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema KPBU mencapai Rp 5 triliun.
Manfaatkan Energi Baru Terbarukan
Luhut juga meminta agar PT PLN bantu mencari potensi pemanfaatan energi baru terbarukan dari gelombang laut, geothermal, dan angin di Maluku.
Perlu diketahui, Maluku juga memiliki potensi gas untuk menjadi sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebesar 500 Mega Watt (MW). Sementara itu, PT PLN siap mendukung 40 MW untuk kebutuhan Pelabuhan Ambon Baru dari jumlah potensi listrik sebanyak 100 MW.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Langka Saat Luhut Berpeci Hitam di Kantor NU
