Kemnaker, Pemprov Jateng & AS Dorong Ketenagakerjaan Inklusif

Muh Iqbal, CNBC Indonesia
Jumat, 08/10/2021 10:10 WIB
Foto: Menaker RI, Ida Fauziah (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan dan kewirausahaan di Indonesia, khususnya terkait kesetaraan bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas di dunia kerja.

Dalam upayanya tersebut, pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dan kewirausahaan yang inklusif.

"Untuk itu, pemerintah menggandeng seluruh potensi yang ada, baik pengusaha, BUMN, perguruan tinggi, maupun kelompok masyarakat atau civil society organization. Termasuk kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Mitra Kunci ini," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

Ida menyampaikan hal ini saat menjadi keynote speaker Konferensi Inklusivitas, Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif Mendorong Inklusivitas dan Pengembangan Jejaring Kerja Sama dengan Dunia Usaha dalam Upaya Reformasi BLK secara virtual, Rabu (6/10/2021).

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang inflkusif di Indonesia, pihaknya terus memperkuat dan mendorong implementasi nilai-nilai inklusifitas dari hulu hingga hilir ketenagakerjaan.

Dari hulu, upaya yang dilakukan adalah memberikan akses seluas-luasnya bagi kelompok rentan seperti pemuda miskin, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan skill, meningkatkan skill (up-skilling), ataupun alih keterampilan (re- skilling).

"Karena dengan penguasaan skill dan kompetensi yang tepat, setiap individu akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, atau berwirausaha," katanya.

Ia menambahkan, dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk mengikuti pelatihan di BLK maupun LPK, serta rangka mempraktikkan nilai inklusivitas, pemerintah telah menghapus pembatasan usia maupun latar belakang pendidikan. Siapapun berhak mengakses pelatihan di BLK, tanpa ada batasan usia dan syarat pendidikan formal. Begitupun bagi perempuan dan penyandang disabilitas juga memiliki akses yang sama.

"Semua langkah ini, adalah bagian dari transformasi BLK yang merupakan salah satu program prioritas kami, untuk mencetak SDM yang kompeten dan berdaya saing, serta sesuai dengan kebutuhan pasar kerja melalui pelatihan vokasi," kata Menaker Ida menambahkan.

Pada sisi hilir, lanjut Menaker Ida, upaya yang dilakukan yaitu mewujudkan pasar kerja yang inklusif. Upaya ini dilakukan dengan memperkuat partisipasi tenaga kerja perempuan dan disabilitas dalam dunia usaha dan industri (DUDI) dan kewirausahaan.

Bahkan, Pemerintah Indonesia mengangkat isu pasar kerja yang inkusif (inclusive labour market) ini sebagai salah satu isu utama dalam Employment Working Group (EWG) G20, di mana Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di tahun 2022.

"Jadi, isu prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang kedua adalah inclusive labour market, pasar kerja inklusif, dengan meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas dalam Dunia Usaha dan Industri dan kewirausahaan," ujarnya.

Atas berbagai upaya mewujudkan inklusivitas ketenagakerjaan ini, dalam konferensi secara virtual tersebut, Menaker Ida Fauziyah menerima penghargaan dari USAID yang disampaikan oleh Wakil Dubes AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine. Penghargaan diberikan terkait komitmen Kemnaker dan kolaborasi Kemnaker dengan USAID dalam mendorong ketenagakerjaan dan kewirausahaan inklusif, terutama untuk tenaga kerja perempuan dan disabilitas.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) juga menampilkan keberhasilan bersama dari kemitraan dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui inisiatif ketenagakerjaan inklusifnya yaitu Mitra Kunci. Salah satunya adalah dukungan untuk mengembangkan fitur psikometri dalam E-Makaryo, sebuah platform bursa kerja daring untuk pencari kerja, pemberi kerja, dan Balai Latihan Kerja (BLK) di Jateng, yang dapat diakses di https://bursakerja.jatengprov.go.id/.

"Kami menjadi makin bersemangat karena banyaknya dukungan, termasuk dari USAID," ungkap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di hari kedua Konferensi Nasional: Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Inklusif, yang diadakan oleh USAID Mitra Kunci. "Mudah- mudahan acara ini akan bisa membangun kepercayaan diri, dan kawan-kawan akan bisa setara dengan yang lain, dan ruang-ruang kerja kita semakin inklusif," tambahnya.

Dalam kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas institusi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng bekerja bersama USAID Mitra Kunci untuk menyempurnakan E-Makaryo dengan fungsi psikometri yang lebih komprehensif, yang hasilnya dapat lebih menyederhanakan proses lamaran kerja maupun perekrutan. Sementara itu, 67 instruktur dari 38 BLK di Jateng telah memeroleh manfaat dari pelatihan kemampuan nonteknis (soft skills) dan produktivitas.

Dengan pendampingan teknis dari USAID Mitra Kunci sejak awal program, total 293 perusahaan di Jateng telah berpartisipasi dalam kegiatan program ketenagakerjaan inklusif yang didukung oleh Pemerintah AS. Angka ini termasuk 13 perusahaan garmen unit produksi PT H&M Indonesia yang telah memperkenalkan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI) dalam kebijakan sumber daya manusia sehingga mereka dapat mulai mengimplementasikan kesetaraan dan inklusivitas di tempat kerja.

Di sisi lain, kemitraan Mitra Kunci dengan institusi pendidikan tinggi di Jateng untuk program Kuliah Kerja Nyata maupun Praktik Kerja Lapangan Tematik Kewirausahaan (KKN/PKL-TKWU) telah menjangkau 408 mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Politeknik Negeri Semarang (POLINES) peserta program, juga 99 dosen dari 12 kampus yang dilatih untuk menjadi pelatih unggul (master trainer) untuk mengimplementasikan program KKN-TKWU.

"Melalui Mitra Kunci, anak muda penyandang disabilitas kini berperan lebih, dalam kebijakan dan program pemerintah. Anak muda yang mengikuti pelatihan dari USAID sekarang memiliki bekal untuk membantu rekan-rekannya," ungkap Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn dalam sambutannya.

Kolaborasi Pemprov Jateng dengan USAID Mitra Kunci dimulai melalui konsorsium program yang bernama SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia).

Capaian SINERGI dalam meningkatkan keterampilan dan peluang kerja bagi orang muda miskin dan rentan termasuk 243 perusahaan yang mengikuti kegiatan-kegiatannya dan 1.197 orang muda yang menyelesaikan pelatihan keterampilan nonteknis dan kesiapan kerja.

Seiring berakhirnya masa kerja USAID Mitra Kunci pada Januari 2022, Pemprov Jateng pun akan turut mengawal agar hasil-hasil kemitraan dalam meningkatkan inisiatif pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terus bergulir di Provinsi Jateng.



(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dugaan Pemerasaan Tenaga Asing, KPK Panggil 3 Mantan Menaker