Kabar Baik! RI Tak Tekor Lagi Dagang dengan China di 2023

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 October 2021 19:28
Menteri Perdagangan (Mendag), M. lutfi (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Perdagangan (Mendag), M. lutfi (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan perdagangan Indonesia tidak lagi mengalami defisit perdagangan dengan China pada 2023.

"Perdagangan dengan China kita selalu defisit sejak 2006, terutama saat penandatangan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA), dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, perdagangan kita dengan China yang selama ini selalu defisit akan mendapat keseimbangan baru," katanya dalam Indonesia Knowledge Forum 2021, Kamis (7/10/2021).

Lutfi mengatakan, industrialisasi dan hilirisasi komoditas pertambangan yang akan mendorong hal ini terjadi. Dia mencontohkan hilirisasi yang sudah dilakukan, mulai dari komoditas unggulan besi/baja hingga menjadi stainless steel, juga aluminium dari bauksit, hingga produk tembaga dan emas.

Menurut Lutfi, saat ini Indonesia menjual barang industri berteknologi tinggi. Sehingga butuh perjanjian dagang supaya bisa lebih mudah masuk penetrasi pasar global hingga non tradisional.

"Itu yang akan menjadi pilar ekspor kita ke depan," katanya.

Pada semester I-2021 Indonesia mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar US$ 22,45 miliar dan nilai impor US$ 25,63 miliar atau masih tekor US$ 3,19 miliar.

Namun, angka ini relatif jauh lebih rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Selama ini, Indonesia kerap mencatatkan defisit yang terlalu tebal dengan China. Selama semester I-2011 defisit perdagangan Indonesia ke China US$ 3,1 miliar.

Lutfi juga meyakini defisit perdagangan dengan China berpotensi bakal terus menipis pada semester II-2021.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Mau RI Cuan Dagang Sama China! Gimana Caranya Ya Pak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular