Pengakuan Jokowi: Indonesia Masih Butuh Tambahan Jagung

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 October 2021 10:21
Presiden Jokowi berada di lokasi Tani Maju Makmur, Jln. Rajawali, Keluarahan Klamalu, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat untuk melakukan penanaman benih jagung didampingi oleh Petani. Senin (4/10/2021). (Setpres-Agus Suparto)
Foto: Presiden Jokowi berada di lokasi Tani Maju Makmur, Jln. Rajawali, Keluarahan Klamalu, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat untuk melakukan penanaman benih jagung didampingi oleh Petani. Senin (4/10/2021). (Setpres-Agus Suparto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa kebutuhan jagung baik untuk pangan maupun untuk pakan ternak masih memerlukan tambahan.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan penanaman benih jagung di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

"Kebutuhan jagung kita baik untuk pangan, maupun untuk makanan ternak memang masih memerlukan tambahan," kata Jokowi, Senin (4/10/2021).

Jokowi didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memang pada hari ini melakukan penanaman jagung di Sorong.

Di lokasi tersebut, Jokowi mengatakan terdapat 11 ribu hektare tanaman jagung di seluruh provinsi serta 7 hektare lahan untuk tanaman pangan dan holtikultura.

"Sehingga ini lahan yang sangat luas, tapi memang termanfaatkan maksimal hanya 33%. Karena itu tadi saya meminta kepada Mentan, kepada gubernur Papua Barat, untuk meningkatkan lagi produktivitas pertanian yang ada," jelasnya

Presiden Jokowi berada di lokasi Tani Maju Makmur, Jln. Rajawali, Keluarahan Klamalu, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat untuk melakukan penanaman benih jagung didampingi oleh Petani. Senin (4/10/2021). (Setpres-Agus Suparto)Foto: Presiden Jokowi berada di lokasi Tani Maju Makmur, Jln. Rajawali, Keluarahan Klamalu, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat untuk melakukan penanaman benih jagung didampingi oleh Petani. Senin (4/10/2021). (Setpres-Agus Suparto)

Jokowi ingin agar seluruh lahan pertanian di wilayah tersebut dapat ditingkatkan kapasitas produksinya. Misalnya, dari satu kali panen dalam setahun bisa menjadi tiga kali panen dalam setahun.

"Agar kebutuhan pangan di tanah Papua bisa disiapkan oleh pulau Papua sendiri," katanya.

Persoalan jagung memang sempat menjadi sorotan kala seorang petani bernama Suroto membentangkan poster bertulisan "Pak Jokowi, Bantu Peternak Jagung dengan Harga Wajar. Telur Murah". Poster tersebut terbentang kala Jokowi melintas di Jalan Moh Hatta, Blitar.

Suroto yang mulanya sempat diamankan aparat kepolisian, justru diundang Jokowi bersama peternak lainnya ke Istana. Dalam pertemuan tersebut, kalangan peternak mengeluh mengenai masalah pakan jagung.

Di depan Jokowi, para peternak mengeluhkan harga pakan jagung yang terus melambung tinggi. Mereka mengaku mengalami kerugian hingga Rp 6.000 per kilogram.

"Harga jagung saat ini di luar ini kami masih membeli dengan kisaran Rp 5.800 sampai dengan Rp 6.200," kata Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peternak Ayam Tolak Jagung Subsidi Jokowi, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular