Internasional

Heboh 'Pandora Papers' Skandal Pajak Terbesar Dunia, Ada RI?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 04/10/2021 10:05 WIB
Foto: Ilustrasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsorsium media International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) kembali menerbitkan laporan terbaru tentang penyimpangan keuangan global kembali muncul. Kali ini dijuluki "Pandora Papers".

Dalam hasil investigasi ICIJ, disebutkan bagaimana lebih dari selusin kepala negara dan pemerintah, menggunakan negara-negara surga pajak untuk menyembunyikan asetnya yang bernilai ratusan juta dolar AS.


Mengutip AFP, secara total ICJ menemukan hubungan antara hampir 1000 perusahaan di negara surga pajak dengan 336 politisi tingkat tinggi dan pejabat publik. Setidaknya ada 35 pemimpin dan mantan pemimpin yang ditampilkan.

"Kami melihat triliunan dolar," kata Direktur ICIJ Gerard Ryle, dalam sebuah video, dikutip Senin (4/10/2021).

Ada Raja Yordania Abdullah II yang memiliki perusahaan di surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$ 100 juta dari Malibu, California hingga Washington Amerika Serikat (AS) lalu London Inggris.

Namun pihak Yordania menolak klaim tersebut. Pengacara kerajaan mengatakan kepada BBC bahwa Abdullah membeli properti-properti itu dengan kekayaan pribadi.

Ada juga Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang diduga terlibat transaksi properti senilai ratusan juta di Inggris. Ia sendiri telah lama dituduh korupsi di negerinya.

Lalu disebut pula bagaimana Perdana Menteri Ceko Andrej Babis membeli sebuah puri di selatan Prancis senilai US$ 22 juta. Namun ia menegaskan tak pernah melakukan hal illegal atau salah.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga masuk dalam laporan. Di mana ia disebut diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian dengan jumlah jutaan dolar.

Ada juga presiden Rusia Vladimir Putin. Meski tak disebutkan langsung dalam file itu, ia dihubungkan dengan aset rahasia di Monaco.

"Terutama rumah tepi laut yang diperoleh oleh seorang wanita Rusia yang diyakini memiliki anak dengan pemimpin Rusia itu," tulis AFP.

Mantan PM Inggris Tony Blair juga disebut. Ia menghindari membayar bea materai dari properti jutaan pound di London, ketika ia dan istri membeli perusahaan lepas pantai miliknya.

Disebut-sebut ada juga nama pejabat RI yang masuk ke dalam Pandora Papers ini. Selain para politisi sejumlah pesohor bumi juga muncul dalam Pandora Papers. Yakni penyanyi Shakira, supermodel Jerman Claudia Schiffer, hingga legenda cricket India, Sachin Tendulkar.

Investigasi juga melibatkan 600 jurnalis dari sejumlah media ternama, termasuk The Washington Post hingga BBC. Ini mengacu pada 11 juta lebih dokumen yang bocor dari 14 perusahaan jasa keuangan dunia.

Pandora Papers sendiri merupakan rangkaian bocoran dokumen rahasia terbaru dari ICIJ. Sebelumnya, mereka sudah mengungkap sejumlah kumpulan bocoran dokumen rahasia lainnya, termasuk Panama Papers pada 2016.

Panama Papers sebelumnya memicu pengunduran diri Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson. Laporan itu juga membuka jalan untuk pelengseran pemimpin Pakistan, Nawaz Sharif.

Sementara itu, pejabat RI dikabarkan masuk. Namun CNBC Indonesia masih mencoba memverifikasinya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DJP Tegaskan Pemungutan PPH di E-Commerce Bukan Pajak Baru