Ternyata Ini Biang Kerok Proyek MRT Jakarta Mandek

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 30/09/2021 13:45 WIB
Foto: Pembangunan Proyek MRT Fase II (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Jepang beberapa waktu lalu, terungkap ada permasalahan dalam pembangunan proyek MRT Jakarta Fase 2. Ada penawaran harga terlalu tinggi bagi kontraktor Jepang sehingga butuh penyesuaian harga supaya pembangunan fisik bisa dilakukan.

"MRT ini proyek penting kita sampaikan bahwa harga harus sesuai dan kualifikasi harus diikuti, ini saya sampaikan kepada pejabat dan akan memberikan nasihat agar mereka mengikuti sesuai dengan ketentuan Indonesia. Kegiatan yang akan mengharuskan mengikuti harga dan ketentuan itu akan diikuti kontraktor Jepang," jelas Budi Karya dalam konferensi pers, Selasa (7/9/2021).

Menanggapi hal ini Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan terkait dengan pembangunan MRT Fase 2, dalam hal ini CP 202 dan 205 A sampai saat ini masih dalam proses evaluasi.


"Keputusan final kita umumkan pada minggu depan," katanya, dalam forum Jurnalis MRT, Kamis (30/9/2021).

Namun ia bilang harga yang disampaikan kontraktor Jepang memang jauh melebihi yang ditetapkan panitia. Mengenai angka penawaran belum bisa di informasikan karena terikat dengan perjanjian yang berunsur rahasia.

Dia menjelaskan pada prinsipnya penetapan harga dilakukan oleh MRT atau Owner Estimate. Namun dalam kenyataannya kontraktor jepang menetapkan harga yang lebih mahal dari yang sudah ditetapkan oleh panitia.

William menjelaskan untuk pekerjaan CP 202 pembangunan jalur MRT dari Harmoni - Mangga Besar, dan CP 205 A pekerjaan sistem dan track work dari Bundaran HI - Mangga Besar.

"Proses tender sebelumnya gagal dua kali, kemudian kita putuskan waktu itu mendapatkan persetujuan Pemerintah Jepang dan Indonesia kemudian dilakukan lah direct contracting, pengumpulan proposal sudah berjalan dan sudah difasilitasi Menhub ke Jepang karena penawaran kontraktor yang sangat tinggi di atas perkiraan harga MRT Jakarta," katanya.

Makanya MRT dan Pemerintah Indonesia mencoba melakukan pendekatan harga ke Pemerintah Jepang. Supaya dapat disesuaikan dengan harga yang sudah ditetapkan MRT Jakarta dengan dukungan rekayasa teknis untuk mendapatkan angka itu.

"Setelah kunjungan pak Menhub kemarin, sudah diajukan proposal penawaran harga baru per 21 September kemarin. Minggu ini sedang kita evaluasi kita belum bisa umumkan harga. Kita berharap semua bisa tercapai dan ketentuan MRT Jakarta, bulan Oktober ini ditargetkan melakukan contract signing dan pekerjaan konstruksi 202 dan 205 A," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Stasiun MRT Thamrin dan Monas Siap Beroperasi