Investigasi Kilang Balongan Kelar, Pertamina Lakukan Ini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
29 September 2021 11:49
Kebakaran Kilang Minyak Balongan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kebakaran Kilang Minyak Balongan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Peresero) mengaku akan menjadikan hasil investigasi dari kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat sebagai perbaikan dan mitigasi ke depan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan hasil investigasi ini akan menjadi perbaikan di semua lini bisnis perseroan, tidak hanya pada kilang, tapi juga pada sektor hulu hingga hilir.

"Kami gunakan hasil investigasi ini untuk improvement, apa saja lesson learn dari investigasi ini yang akan dan sudah kita mulai lakukan improvement. Kita juga improve pada fasilitas yang tidak hanya di kilang saja, tapi ini kami jadikan standar di hulu dan juga hilir, jadi hulu, kilang, dan hilir," tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/09/2021).

Djoko Priyono, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, pun memaparkan hasil investigasi dari keempat investigator tersebut.

Dia menyebut, adapun kesimpulan dari hasil investigasi yaitu "Mayoritas hasil investigasi menyebutkan telah terjadi kebocoran di dinding Tangki G dengan penyebab yang berbeda-beda dari setiap hasil investigasinya."

Sebagai tindak lanjut dari investigasi ini, dia mengatakan, perusahaan akan menyempurnakan sistem pengamanan/ APR dan mengimplementasikannya sebagai standar di mana pun, dilakukan pengalihan jalan depan kilang, serta penambahan area penyangga (buffer zone) kilang.

Dia memaparkan, sebelumnya Kilang Balongan telah menerapkan sistem pengaman/ APR, meliputi pemasangan peralatan ATG, IHLA, MOV, Hazard Alarm, dan FGDS, serta pemasangan sistem pengaman tersebut sesuai dengan standard. Sebagai tindak lanjutnya, saat ini tengah dilaksanakan penyempurnaan APR, serta implementasi beyond standard.

"Ditargetkan pada tahun 2022 seluruhnya dapat terselesaikan," ujarnya.

Terkait jalan depan kilang, pada 26 Juni 1997 telah dibangun alternatif jalan depan kilang RU IV Balongan yaitu Jl. Soekarno Hatta dan Jl. Raya Sukaurip. Pada 22 Januari 1998 telah disampaikan permohonan pemberlakuan jalan depan kilang sebagai jalan khusus. Pada 26 April 2021, Pertamina kembali mengajukan usulan pengalihan jalan kepada Dirjen Perhubungan.

Sebagai tindak lanjutnya, dia mengatakan, pada 3 September 2021 Sekretarian Kabinet telah menyampaikan surat kepada Menteri Perhubungan untuk menindaklanjuti pengalihan jalan depan Kilang Balongan.

"Saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan Pemkab dan Dinas Perhubungan Indramayu," ujarnya.

Sementara terkait penambahan area penyangga kilang, menurutnya ini dilakukan sebagai perlindungan masyarakat di area terdampak, Desa Kesambi. Area Kesambi sekitar 31 hektar (Ha) telah masuk dalam Penlok Tahap 2 untuk pengembangan proyek Petrokimia Jawa Barat.

"Saat ini kami koordinasi dengan Pemprov Jabar dan dilanjutkan dengan sosialisasi, serta penunjukan KJPP," imbuhnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Ungkap Hasil Investigasi Kebakaran Kilang Balongan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular