
Mengintip Simulasi Sekolah Tatap Muka di Kota Depok
Pemerintah Kota Depok menyelenggarakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai hari ini hingga besok, Rabu (29/9/2021).

Siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SMP Al hasra Depok, Selasa, (28/9/2021). Pemerintah Kota Depok menyelenggarakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM)) terbatas mulai hari ini hingga besok, Rabu (29/9/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sejumlah siswa mulai berdatangan ke sekolah. Setiap satuan pendidikan yang menggelar uji coba, harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) mulai dari datang hingga sampai ke rumah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Penjaga sekolah dan guru menyambut siswa di area depan sekolah dan langsung mengarahkan siswa untuk mencuci tangan dan mengecek suhu tubuh. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Tidak ada antrean saat siswa mencuci tangan dan mengecek suhu tubuh. Para siswa juga memakai masker dan terlihat antusias saat bertemu dengan teman-teman dan gurunya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat. Siswa diharuskan membawa hand sanitizer dan kanebo untuk mengelap meja dan kursinya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Pola simulasi juga akan dibeberkan pada sosialisasi tersebut. Mulai dari bagaimana siswa datang ke sekolah diantar oleh orang tua, memasuki sekolah harus diukur suhu tubuh. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Terkait pelaksanaan simulasi PTMT untuk jenjang SMP. Rencananya akan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu barat, tengah, dan timur dengan masing-masing satu sekolah negeri dan swasta, misalnya saja di timur adalah SMPN 4 Depok dan SMP YAPPA, tengah yakni SMPN 5 dan SMP AL-Muhajirin, serta barat SMPN 18 dengan SMP AL-Hasra. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Lalu situasi proses belajar mengajar yang dibatasi dengan jumlah rombongan belajar (rombel) hingga siswa pulang ke rumah baik dijemput ataupun tidak. Peran wali kelas sangatlah penting untuk memantau, agar siswa tidak bermain dan berkerumun ketika pulang sekolah serta langsung pulang ke rumah masing-masing. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)