Satu Ruas Tol Trans Sumatera Ini Bermasalah, Kelar 2024?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
28 September 2021 12:40
Tol Itera Kota Baru (Dok. Hutama Karya)
Foto: Tol Itera Kota Baru (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek jalan tol Binjai - Langsa yang menjadi bagian dari jalur tol Trans Sumatera terhambat. Salah satu kendalanya adalah kekurangan dana untuk pengadaan tanah.

Dari keterangan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menuliskan salah satu kendala yang terjadi dalam pembangunan, dana yang dimiliki oleh PT Hutama Karya (Persero) sebagai Badan Usaha Jalan tol (BUJT) tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyelesaian lahan tahun 2021.

"Jalan tol Binjai - Langsa membutuhkan tambahan dana pengadaan tanah sebesar Rp 636 miliar sehingga dapat menyelesaikan seksi 1 A pada tahun 2021," tulis KPPIP dalam keterangan itu dikutip, Selasa (28/9/2021).

Untuk itu KPPIP dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mendorong Bina Marga untuk mengalokasikan penambahan pendanaan untuk pengadaan tanah menggunakan sisa Alokasi Dana yang dimiliki LMAN dengan total Rp 3,3 triliun.

Sementara dari KPPIP telah memenuhi kebutuhan jalan tol Binjai - Langsa, sehingga diharapkan dapat selesai sesuai dengan rencana.

Untuk diketahui, tol ini merupakan bagian dari pembangunan Jalan tol Trans Sumatera tahap I yang menghubungkan Kota Binjai di Provinsi Sumatera Utara dan kota Langsa di Aceh. Direncanakan tol ini memiliki panjang mencapai 130,9 km.

Saat ini progress pembangunan tol ini sudah memasuki tahap konstruksi pada beberapa seksi yakni 1A, ditargetkan dapat selesai beroperasi sebagian pada bulan Desember 2021. Sementara pembangunan seksi lain masih berada pada tahap pembebasan lahan dan tahap perencanaan.

Sehingga tol ini dapat beroperasi keseluruhan pada 2024 mendatang.

Menanggapi hal ini, EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengatakan terkait kekurangan dana untuk pengadaan lahan di seksi 1A bukan di ranah perusahaan. Perusahaan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR selaku instansi yang memerlukan tanah.

"Sehingga ketika lahan telah bebas, maka proses konstruksi dapat dilakukan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/9/2021).

Mempengaruhi target penyelesaian?

Tjahjo mengatakan pada prinsipnya Hutama Karya dapat melaksanakan seluruh tahapan konstruksi jika lahan telah bebas.

Untuk diketahui pada tahun 2021, Hutama Karya kembali mengajukan PMN Tahun Anggaran 2021 tahap II senilai Rp 9 triliun. Penambahan PMN itu akan digunakan untuk memenuhi sebagian porsi ekuitas pada jalan tol Trans Sumatera. Supaya konstruksi bisa dilanjutkan untuk ruas yang mendapat suntikan.

"Salah satunya ruas Binjai - Langsa senilai Rp 1,370 triliun," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Basuki Blak-Blakan Tol Lampung-Palembang Tak Nyaman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular