Internasional

Biang Keladi Covid Singapura 'Meledak' hingga PSBB 1 Bulan

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 September 2021 07:44
Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU) Foto: Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 masih cukup hebat mengguncang Singapura. Pada Senin (27/9/2021), Negeri Singa itu melaporkan 1.647 kasus infeksi Covid-19 baru dengan dua tambahan kematian.

Memang bila dibandingkan dengan hari sebelumnya, ada sedikit penurunan tambahan kasus. Pada 26 September otoritas berwenang menemukan 1.939 infeksi.

Namun jumlah kasus harian ini masih berada di atas level seribu kasus perharinya. Merujuk data JHU, rata-rata kasus seminggu ini adalah 1.441 pasien baru.

Kenaikan yang masih cukup tajam terjadi ini dialamatkan pada perkembangan Varian Delta di negara itu. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyebut bahwa penyebaran Varian Delta jauh di atas prediksi mereka.

"Itu ditularkan melalui komunitas dan peningkatan kasus harian jauh lebih cepat dari yang kami harapkan. Penyebaran ini terjadi sebelum rencana kami sepenuhnya diimplementasikan dan sebelum sistem dukungan kami sepenuhnya ada," kata Ong pada konferensi pers, mengutip Channel News Asia.

Lebih lanjut, ledakan infeksi ini sendiri membuat respon Covid-19 di negara itu cukup kewalahan. Hal ini terlihat dari penanganan pasien positif yang melakukan karantina di rumah, dimana banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan langsung sejak mengumumkan kasus positif.

"Lonjakan kasus telah menyebabkan penundaan dan kami meminta kesabaran dan pengertian Anda. Kami merampingkan operasi kami dan akan menghubungi Anda sesegera mungkin," kata pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Singapura.

Sementara itu, otoritas berwenang juga mengambil peraturan pengetatan mobilitas publik yang mulai berlaku pada Senin (27/9/2021).Peraturan itu sendiri mengatur pembatasan pengunjung di tempat-tempat publik seperti sekolah, perkantoran, restoran, dan kunjungan ke kediaman.

"Meskipun melakukan hal itu mungkin tidak segera mengurangi jumlah infeksi baru setiap hari, itu akan memungkinkan kita untuk memperlambat penyebaran dan menghindari beban petugas kesehatan kita," ujar Wakil Ketua Gugus Tugas Multi-kementerian Covid-19 Gan Kim Yong.

Pemberlakuan Pembatasan Sosial" bak "PSBB" yang pernah dilakukan DKI, akan berlaku 1 bulan hingga 24 Oktober. Dengan tambahan kasus ini, Singapura telah melaporkan total 89.539 kasus Covid-19 sejak awal pandemi diiringi 80 kejadian kematian.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Covid Singapura Rekor Baru Lagi, 1453 Kasus Lokal, 3 Kematian


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading