Foto Internasional

Covid Singapura 'Meledak' Lagi, Warga Diminta WFH

Reuters, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 10:05 WIB

Sejumlah negara di dunia tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Salah salah satunya Singapura.

1/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Sejumlah negara di dunia tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Salah salah satunya Singapura. Sementara, di negara-negara lain, tren kasus menunjukkan penurunan, termasuk di Indonesia. (REUTERS/EDGAR SU)

2/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Hingga Senin (27/9/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 232.575.144 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.761.434 orang meninggal dunia, dan 209.189.893 orang dinyatakan pulih. (REUTERS/EDGAR SU)

3/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mewajibkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja mulai 27 September hingga 24 Oktober 2021. (REUTERS/EDGAR SU)

4/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Melansir Reuters, Jumat (24/9/2021), kewajiban itu diberlakukan karena semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)

5/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Sebelumnya, perusahaan atau perkantoran diizinkan untuk beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen pegawai bekerja di kantor atau work from office (WFO). (REUTERS/EDGAR SU)

6/6 Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Sementara, bagi karyawan, kontraktor, dan vendor yang tidak dapat bekerja dari rumah "sangat dianjurkan" untuk melakukan tes mandiri rapid test antigen setiap minggu. (REUTERS/EDGAR SU)