Xi Jinping Buka Suara soal Taiwan: Beri Warning, Sebut Suram
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping memberi peringatan tentang hubungan Beijing dan Taipe. Ia menyebutnya "suram", Minggu (26/9/2021).
China memandang Taiwan yang demokratis adalah bagian dari provinsinya. Negeri itu berjanji akan merebut kembali pulau itu, bahkan dengan "kekerasan" bila diperlukan.
"Saat ini situasi di Selat Taiwan rumit dan suram," katanya dalam sebuah surat yang ditujukkan ke Eric Chu, pemimpin baru Partai Kuomintang (KMT) di Taiwan, dikutip AFP, Senin (27/9/2021).
Chu sendiri dikenal lebih bersahabat dengan Beijing. Mantan Wali Kota Taipe itu menyebut akan menghidupkan komunikasi dengan Partai Komunis China, yang sempat terhensti.
Lebih lanjut Xi mendesak semua pihak bersatu mencari perdamaian dan "penyatuan negara". Xi mengungkit "konsesnsus 1992", sebuah perjanjian rahasia soal satu China.
Sementara itu dalam balasannya, Chu mengatakan kedua belah pihak memang harus mencari keasamaan dan menhormati perbedaan. Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan menjadi fokus utama.
KMT sendiri kalah telah di Pemilu Presiden 2016 dari Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrasi (DPP). KMT terpuruk pada saat itu seraya menepis tudingan antek Beijing.
Hubungan China dan Taiwan tegang setahun belakangan ini. Bahkan China melakukan 380 "serangan" ke zona pertahanan Taiwan.
Negeri Panda menerbangkan 24 pesawat tempur termasuk dua pembom berkemampuan nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan. Ini merupakan serbuan terbesar dalam beberapa minggu, setelah menyuarakan penentangannya terhadap Taipei yang bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik utama.
(sef/sef)