Ada Apa Ini? Jokowi, Biden, WHO, hingga WTO Sampai Merapat!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Kamis, 23/09/2021 08:45 WIB
Foto: Presiden Jokowi Hadir pada acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah Covid-19 menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global. Ini terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju.

Oleh sebab itu, arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat. Salah satunya, seperti yang telah dilakukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) di bidang keuangan.


Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat dalam acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual, seperti dikutip, Kamis (23/9/2021).

"Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia, termasuk untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia yang antara lain digunakan untuk pembelian vaksin, obat, dan alat kesehatan," kata Jokowi melalui keterangan resmi.

Jokowi mengemukakan, standar protokol kesehatan global harus segera disusun agar standar di semua negara bisa sama. Standar tersebut antara lain mengatur tentang perjalanan lintas batas negara.

Foto: Presiden Jokowi Hadir pada acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)
Presiden Jokowi Hadir pada acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Di samping itu, Jokowi juga menyerukan agar negara berkembang menjadi bagian dari solusi. Kapasitas manufaktur lokal harus dibangun agar kebutuhan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan bisa tersedia secara cepat dan merata di seluruh dunia.

"Indonesia berkomitmen dan mampu menjadi bagian dari rantai pasok global," imbuhnya.

Terkait dengan vaksin, Jokowi kembali menegaskan bahwa ketimpangan vaksin antarnegara harus segera diatasi. Melalui Covax Facility, kerja sama berbagi dosis atau dose-sharing dan akses yang merata terhadap vaksin harus ditingkatkan.

Jokowi juga meminta agar politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Menurutnya, solidaritas dan kerja sama merupakan kunci agar dunia segera keluar dari pandemi dan segera pulih bersama.

"Sebagai Presiden G20 tahun depan, Indonesia akan berkontribusi pada upaya dunia memperkuat arsitektur ketahanan kesehatan global demi anak cucu kita di masa depan," tandasnya.

Sebagai informasi, pertemuan tingkat tinggi dunia terkait penanganan pandemi Covid-19 tersebut digagas oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Ini merupakan pertemuan kedua yang digagas Biden setelah Meeting of Major Economic Forum pada 17 September 2021 lalu. Indonesia, menjadi salah satu negara yang diundang secara pribadi oleh Biden untuk hadir dalam acara ini.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Okonjo-Iweala, hingga Kepala Uni Eropa Ursula Von der Leyen.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang baru saja kembali terpilih untuk ketiga kalinya juga hadir dalam acara tersebut.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan