
Ini Dia Terowongan Masjid Istiqlal-Gereja Katredal
Pembangunan Terowongan ini telah dimulai pada 15 Desember 2020 lalu dengan anggaran Rp37,3 miliar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Terowongan ini dibangun bertujuan untuk memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. (Dok. Kementerian PUPR)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini secara teknis bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah. "Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Menteri Basuki. (Dok. Kementerian PUPR)

Terowongan Silaturahmi tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 unit mobil. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama. (Dok. Kementerian PUPR)

Pembangunan Terowongan telah dimulai pada 15 Desember 2020 lalu yang menelan anggaran sebesar Rp37,3 miliar dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter serta total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2. (Dok. Kementerian PUPR)

Arsitektur entrance terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang. Sementara bagian interior dibuat senada dengan interior Masjid Istiqlal menggunakan marmer. (Dok. Kementerian PUPR)