Utang AS Lebih dari Rp 400.000 T, RI Berapa ya?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 21/09/2021 11:20 WIB
Foto: Infografis/Gegara Utang, RI Masuk Daftar Negara Paling Berisiko 'Remuk'/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai utang Amerika Serikat (AS) sampai saat ini sudah mencapai US$ 28,427 triliun. Namun, jika melihat data dari US Debt Clock, yang melihat posisi real time utang AS saat ini mencapai US$ 28,781 triliun atau Rp 410.129 triliun.

Jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), utang tersebut sebesar 125% dari PDB nya. Utang yang cukup fantastis ini juga sudah melebih batas utang AS yang saat ini sebesar US$ 28,4 triliun.


Oleh karenanya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen meminta anggota dewan AS untuk bisa menaikkan batas utang untuk menghindari terjadinya krisis keuangan di negeri paman Sam tersebut.

Dengan kondisi utang AS yang saat ini melebihi batas, bagaimana dengan Indonesia?

Utang Indonesia juga mengalami lonjakan yang tajam sejak terjadinya Covid-19 pada tahun 2020 silam. Covid-19 yang menekan seluruh instrumen dalam negeri membuat pemerintah harus menaikkan batas utang.

Ini tercermin dari defisit anggaran yang dilonggarkan dari batas yang sudah ditetapkan di UU keuangan negara. Defisit anggaran yang maksimal 3% terhadap PDB diperlebar menjadi maksimal 6% terhadap PDB selama tiga tahun hingga 2023.

Hal ini disebabkan oleh penerimaan negara yang anjlok dan belanja yang bertambah besar untuk menangani dampak pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat utang pemerintah naik lebih dari Rp 1.000 triliun dibandingkan tahun 2020 atau sebelum terjadi pandemi.

Dari data Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah per akhir Juli sebesar Rp 6.570,17 triliun dengan rasio 40,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Jika dilihat, utang ini meningkat tajam yakni Rp 1.135,31 triliun dibandingkan posisi akhir Juli 2020 yang sebesar Rp 5.434,86 triliun. Rasio utang tahun lalu di periode yang sama juga hanya 33,63% terhadap PDB.

Dilihat dari kepemilikannya, utang pemerintah masih tetap didominasi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan porsi 87,18% dan pinjaman 12,82%.

Secara rinci, utang yang berasal dari SBN tercatat sebesar Rp 5.727,71 triliun dan utang dari pinjaman baik dalam dan luar negeri tercatat Rp 842,46 triliun.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bantah Klaim AS Soal Berhasil Hancurkan Pusat Nuklir