Pagu Anggaran Kementan 2022 Rp14,45 T, Buat Apa Saja Sih?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 September 2021 14:30
Kementerian Pertanian (Dok. Kementan)
Foto: Dokumentasi Kementerian Pertanian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian membeberkan target produksi sejumlah komoditas utama pada tahun 2022. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan produksi ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Pada tahun 2022 Kementan menargetkan produksi komoditas utama seperti padi sebesar 55,2 juta ton, jagung 20,10 juta ton, kedelai 0,20 juta ton, bawang merah 1,64 juta ton, cabai 2,87 juta ton, gula tebu 2,3 juta ton, dan daging sapi atau kerbau 0,44 juta ton," katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR, Senin (20/9/21).

Selain itu, beberapa komoditas lain juga turut menjadi perhatian, yakni kakao 780,9 sebesar ribu ton, kopi 795,45 ton, kelapa 2,86 juta ton dan bawang putih sebesar 91 ribu ton.

Namun, angka tersebut sejatinya belum cukup untuk memenuhi besarnya kebutuhan pangan dalam negeri. Misalnya bawang putih. Rata-rata kebutuhan komoditas ini secara nasional lebih dari 500.000 ton. Alhasil jalan keluarnya bergantung pada impor.



Begitupun dengan daging sapi, di mana kebutuhan komoditas ini setiap tahun mencapai 700 ribu ton, sehingga sisanya dipenuhi dengan cara impor.

"Dalam rangka mendukung pencapaian target produksi komoditas utama tersebut dan mendukung program pertanian lainnya, pagu anggaran 2022 sebesar Rp 14,45 triliun. Tidak mengalami perubahan sesuai pembahasan Badan Anggaran dari pagu anggaran sudah dibagikan ke 11 eselon satu kami," kata Harvick

Adapun perincian pembagian anggaran adalah Sekretariat Jenderal sebesar Rp 1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp 97,68 miliar, Ditjen Tanaman Pangan Rp 1,77 triliun, Ditjen Hortikultura Rp 1,4 triliun, Ditjen Perkebunan Rp 1,31 triliun, dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp 1,85 triliun.

Kemudian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp 2,61 triliun, Badan Litbang Pertanian Rp 1,33 triliun, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) 1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Rp 577,39 miliar, dan Badan Karantina Pertanian (Barantan) Rp 1,10 triliun.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Buka Kembali Impor Sapi Asal Australia, Tapi Ada Syaratnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular